Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rachmat Gobel: Masalah Beras Jangan Jadi Mainan Politik

Kompas.com - 22/06/2021, 18:31 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

“Masalah beras dan petani jangan jadi lahan spekulasi, menjadi mainan politik apalagi menjadi lahan subur mafia. Semua pihak harus menyadari, selama ini kita berhutang besar kepada petani sehingga saat ini ketahanan pangan kita bisa masih terjaga. Ini harus dibalas dengan lebih memperhatikan sektor pertanian dan nasib petani dengan meningkatkan harkat dan martabat mereka,” kata dia.

Sementara terkait hilirisasi, Rachmat mengusulkan tiga hal yaitu industrialisasi berbasis beras, lifestyle berbasis beras, dan mengembangkan branding beras berbasis kearifan lokal.

Industrialisasi berbasis beras, lanjutnya, tidak hanya mendorong produktivitas dan kualitas produk, tapi juga akan meningkatkan nilai tambah dan valuasi yang besar bagi petani.

“Ini mensyaratkan ekosistem dan ini yang harus kita bangun dengan didukung Kawasan Ekonomi Khusus beras agar manajemen stabilitas supply and demand bisa terjaga secara optimal,” ujar Gobel.

Sementara itu, terkait lifestyle berbasis beras, Rachmat menjelaskan bahwa pada dasarnya setiap daerah mempunyai budaya yang dekat atau kental dengan beras. Dalam adat perkawinan misalnya, beras kerap diberikan sebagai hadiah.

“Ini perlu kita tumbuhkan lagi dengan produk corak atau gaya hidup yang lebih kekinian dan bergengsi,” ucapnya.

Kemudian, terkait menghidupkan beras lokal, menurut Rachmat, tidak kalah penting karena setiap daerah mempunyai beras unggulan dan kebanggaan masing-masing.

Misalnya, Sumatera Barat dengan beras Solok, Jawa Barat dengan beras Pandan Wangi, Jawa Tengah dengan beras Rojo Lele.

Baca juga: Stafsus Erick Thohir: Izin Edar Ivermectin dari BPOM untuk Obat Anti Parasit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com