Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN DIARY KOMPASIANA] Cara Efektif Membersihkan Karpet | Alasan Gagal Sebelum Sukses | Nessa dan Koleksi Merchandise BTS

Kompas.com - 22/06/2021, 18:59 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Selain untuk dekorasi di rumah, karpet juga memiliki banyak fungsi seperti tempat untuk kumpul keluarga atau sekadar beristirahat.

Namun, jika karpet sudah sering digunakan atau digelar ke lantai, maka lama-kelamaan itu biasanya bisa membuat lapisan atasnya berdebu, sehingga tampak kotor dan gatal jika digunakan.

Memang kini sudah ada beberapa tempat yang menawarkan jasa cuci karpet, karena untuk membersihkan karpet itu tidak mudah.

Tidak hanya itu, proses pembersihan karpet berbeda karena berat dan bahannya berbeda. Akan tetapi tidak ada salah juga untuk belajar mencucinya sendiri, bukan?

1. Cara Mudah dan Efektif Membersihkan Karpet

Mencuci karpet adalah salah satu pekerjaan rumah tangga yang terlihat berat dan capek. Kompasianer Seliara menyadari itu, sehingga banyak orang memilih membawanya ke laundry.

Apalagi ketika dulu di rumahnya masih ada anak kecil, pada hari libur, jika sedang tidak ada acara, maka Kompasianer Seliara sering mengajak anak-anak mencuci karpet.

Memang bukan karpet dengan ukuran besar, biasanya karpet yang dibeli berukuran 1x1 meter.

Untuk permulaan, sebelum disiram dengan air, Kompasianer Seliara menyarankan untuk membersihkan dulu dari kotoran kering yang menempel.

"Sebelum disiram air, karpet dibersihkan dulu dari kotoran, bisa menggunakan vaccum cleaner atau ditepuk-tepuk pakai sapu lidi," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Alasan Harus Gagal Sebelum Sukses

Kegagalan sejatinya adalah proses, jika siap dengan sukses maka harus siap juga dengan gagal.

Kompasianer Irhamna Mjamil percaya sekali dengan hal itu. Memang seperti klise ataupun cerita fiksi, tapi memang banyak orang yang gagal dan memilih menyerah.

Dari sekolah dasar, misalnya, kita sudah diajarkan untuk menjadi orang yang sukses bukan gagal, padahal gagal dan sukses hubungannya sangat dekat.

Berdasarkan pengalaman yang Kompasianer Irhamna Mjamil dapat, setidaknya ada 4 alasan untuk kita agar siap gagal sebelum sukses itu datang.

"Pertama, melatih sifat pantang menyerah. Orang yang bisa melalui kegagalan adalah mereka yang memiliki sifat pantang menyerah," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Nessa dan Koleksi Merchandise BTS-nya

Kompasianer Jeniffer Gracellia menceritakan adik kandungnya, Nessa, yang ikut heboh dengan keinginan mengoleksi kemasan makanan yang identik dengan warna, simbol, dan tulisan khas BTS.

Sebelum mengenal BTS, tulisnya, Nessa sudah kerap menghabiskan waktu luangnya dengan menonton berbagai tayangan acara dan drama Korea Selatan.

"Salah satu manfaat yang ia rasakan ketika menjadi fans Army BTS adalah ia jadi mahir mendengarkan bahasa Korea Selatan," tulis Kompasianer Jeniffer Gracellia.

Namun, prinsip yang dilakukan oleh Nessa ini bisa jadi pelajaran: untuk melengkapi koleksi BTSnya, ia selalu menggunakan uang tabungan dari menyisihkan uang jajannya. (Baca selengkapnya)

***

Simak beragam catatan-catatan ringan dan menarik lainnya di Kompasiana lewat subkategori Diary.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com