JAKARTA, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara resmi mengakui negaranya sedang menghadapi kekurangan pangan. Hal ini disampaikan Kim dalam pertemuan para pemimpin senior pekan lalu.
"Situasi pangan rakyat sekarang semakin tegang,” kata Kim seperti dilansir dari BBCNews, Rabu (23/6/2021).
Dia mengatakan sektor pertanian gagal memenuhi target gandumnya karena badai topan tahun lalu yang menyebabkan banjir.
Ada juga laporan, harga makanan telah melonjak misalnya satu kilogram pisang mencapai 45 dollar AS atau Rp 648.900 (Kurs Rp 14.420 per dollar AS).
Baca juga: Hong Kong Setop Sementara Penerbangan Garuda Indonesia, Ini Penyebabnya
Tak hanya pisang, harga jagung juga mengalami lonjakan pada pertengahan Februari mencapai 3.137 won atau sekitar Rp 40.000 per kilogram.
Harga beras di Ibu Kota Negara, Pyongyang, juga melonjak sejak Desember 2020 dan cenderung fluktuatif.
Saat ini, Korea Utara telah menutup perbatasannya untuk menahan penyebaran Covid-19.
Akibatnya perdagangan dengan China anjlok. Padahal, Korea Utara bergantung pada China untuk makanan, pupuk, dan bahan bakar.
Baca juga: AS Siapkan Rp 7,2 Triliun untuk Kompensasi Korban Kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.