JAKARTA, KOMPAS.com - Berinvestasi kini menjadi kegiatan yang digandrungi masyarakat khususnya generasi muda di tengah Covid-19.
Meningkatnya literasi keuangan, terjangkaunya berinvestasi dengan modal yang minim, dan berbagai faktor pendukung lainnya, mendorong akselerasi pertumbuhan investor ritel di Indonesia. Walau demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para investor agar investasi yang dilakukan aman.
Founder & CEO IndoGold Amri Ngadiman mengatakan, di tengah meningkatnya kesadaran berinvestasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh investor baru sehingga berinvestasi tidak hanya sekedar ikut-ikutan.
Baca juga: 5 Cara Menghindari Investasi Kripto Bodong
Terlebih lagi, kini produk investasi semakin beragam seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat.
“Prinsip dasar yang perlu diingat sebelum berinvestasi adalah mempelajari terlebih dahulu produk investasi yang ingin dipilih. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir risiko yang ditimbulkan dari produk investasi tersebut. Tidak hanya mengenali produk investasi, tapi dibutuhkan juga strategi yang tepat dalam berinvestasi sehingga keuntungan yang diharapkan dapat tercapai,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/6/2021).
Dia pun membeberkan ada 4 cara yang dapat diterapkan sebelum memulai investasi.
Pertama disebutkan dia adalah berinvestasi pada diri sendiri. Dalam hal ini, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berinvestasi dahulu pada diri sendiri.
Maksudnya disini adalah membekali diri dengan pengetahuan seputar investasi. Memiliki pengetahuan yang benar seputar investasi dapat menjadi pondasi terkuat Anda dalam meraih keuntungan berinvestasi yang maksimal.
"Berbagai konten investasi kini dapat diakses secara gratis di berbagai platform digital. Selain itu, Anda juga dapat mengikuti pelatihan berbayar yang biasanya menawarkan pembelajaran yang lebih komprehensif mengenai investasi,"katanya.
Baca juga: Awas Tertipu Tawaran Investasi Bodong Lewat Grup Chat, Ini Pesan OJK
Kedua, melakukan perencanaan keuangan yang baik. Dia menjelaskan, tujuan perencanaan keuangan yang baik adalah agar pendapatan aktif berupa penghasilan Anda dapat terkelola lebih efektif dan efisien.
Maka, Anda dapat menganggarkan dana untuk berinvestasi tanpa harus menggunakan dana dari kebutuhan penting saat ini ataupun berhutang demi investasi.
"Cara sederhana dalam menerapkan perencanaan keuangan adalah pembuatan anggaran bulanan serta mengevaluasi pengeluaran bulanan yang dilakukan. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui secara jelas pos pengeluaran bulanan yang akan dilakukan serta berapa dana yang dapat dianggarkan untuk investasi,"jelas Amri.
Tujuan investasi diperlukan agar dapat memberikan arah yang jelas serta motivasi untuk mencapainya.
Misalnya, apakah investasi dilakukan untuk menabung dana pendidikan anak atau menyiapkan pensiun dini.
Dengan begitu, Anda dapat menetapkan besaran dana yang dibutuhkan di masa mendatang sehingga dapat menghitung besaran investasi rutin yang perlu dilakukan dalam mencapai besaran dana tersebut.
Menurut Amri, profil risiko dan kemampuan finansial tiap orang tentu berbeda-beda, oleh karena itu kita perlu mengenali diri kita lebih lanjut.
Bagi investor pemula, emas dapat dipertimbangkan sebagai salah satu instrumen investasi jangka panjang. Hal ini dikarenakan investasi emas merupakan aset yang aman (safe haven) serta harganya yang cenderung mengalami kenaikan dalam waktu panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.