Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokopedia Luncurkan Toko Score, Layanan Penilai Kredit Berbasis Digital

Kompas.com - 23/06/2021, 16:54 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semangat Digital Bangsa (SDB) yang merupakan perusahaan penyedia layanan innovative credit scoring (ICS) yang terafiliasi dengan Tokopedia, meluncurkan layanan terbarunya yaitu Toko Score.

Layanan tersebut serupa dengan penilai risiko kredit (credit score) untuk nasabah, sehingga pengajuan pinjaman dana bisa diterima atau tidak oleh penyedia fasilitas pinjaman.

Head of Business Development and Marketing Semangat Digital Bangsa, Evita Soetjoadi mengatakan, layanan ini memberikan penilaian kredit kepada para mitra strategis perbankan dengan menganalisis profil risiko serta kapasitas keuangan calon nasabah.

Baca juga: Nasabah Tak Ajukan Kredit Dapat Transfer dari Pinjol Ilegal, Kok Bisa?

"Dengan layanan ini para calon peminjam akan kami lihat berapa nilai kredit skornya berdasarkan perilaku transaksi belanja calon peminjam di platform e-commerce Tokopedia, dari jumlah belanjanya, nilai pembelian di Tokopedia, produk yang dibelanjakan, perbincangan dengan toko dan masih banyak lainnya. Nah, ketika hasil nilai kreditnya keluar, bank atau perusahaan multifinance yang tetap akan memutuskan apakah calon peminjam diberikan pinjaman atau tidak," ujarnya saat peluncuran Toko Score secara virtual, Rabu (23/6/2021).

Dia menyatakan layanan ICS ini berbasis digital dan mempermudah para mitra strategis di industri keuangan menilai dan menyediakan pinjaman ke lebih banyak nasabah.

Evita membeberkan adapun alur produk scoring SDB adalah pertama, calon peminjam akan melakukan pengajuan pinjaman dan datang ke lembaga formal.

Dalam proses pengajuan pinjaman ini, calon peminjam akan mengisi dan mengajukan aplikasi pinjaman yang cocok dan segera memberikan data seperti alamat dan nomor telepon.

Untuk proses normal, biasanya lembaga keuangan formal akan mengecek histori atau riwayat dalam biro kredit untuk melihat bagaimana riwayat pinjaman sebelum-sebelumnya yang dilakukan oleh calon peminjam.

Baca juga: Ini Strategi BNI Genjot Penyaluran Kredit di Masa Pandemi

Setelah di cek di biro kredit data si calon peminjam tidak ada, maka bisa menyebabkan pinjamannya akan ditolak oleh lembaga keuangan formal.

"Namun dengan layanan ini, ketika lembaga keuangan formal tidak menemukan data, bisa menggunakan kredit skor dari produk SDB. Apabila hasil kredit skor yang dimiliki calon peminjam sesuai dengan nilai syarat minimum lembaga formal tersebut, maka pinjaman bisa disetujui,"jelas Evita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com