Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Indonesia Jadi Anggota Dewan FAO, Guru Besar IPB: Bisa Bantu Perbaikan Data Pertanian

Kompas.com - 23/06/2021, 18:52 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Muhammad Firdaus mengatakan, terpilihnya Indonesia sebagai anggota dewan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) merupakan prestasi dan kebanggan yang luar biasa.

Sebab, melalui posisi tersebut, Indonesia berpeluang besar memberi masukan konkret dalam mengembangkan pertanian global.

“Di sisi lain, Indonesia juga bisa berkontribusi dan membantu secara langsung terhadap aspek perbaikan data pertanian,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/6/2021).

Adapun aspek perbaikan, menurut Firdaus, meliputi metode pengukuran food waste, inovasi pertanian rakyat, serta berbagai lesson learned dan showcases yang sudah ada di Indonesia ketika masa digitalisasi pertanian.

Baca juga: Kementan Targetkan Realisasi Serapan Anggaran Capai 40 Persen hingga Akhir Juni

Ia melanjutkan, saat ini, Indonesia memiliki posisi kuat dalam memperkuat ketahanan pangan dunia, terutama dalam hal transfer dan digitalisasi teknologi.

“Dengan begitu, maka pembangunan pertanian nasional bisa lebih baik dan merata,” imbuhnya.

Terkait kepentingan nasional, Firdaus menjelaskan, keterlibatan Indonesia sebagai anggota FAO merupakan posisi penting yang harus dimanfaatkan Indonesia.

“Utamanya untuk transfer teknologi dan model kebijakan pembangunan pertanian secara lebih baik,” ujar dia.

Lebih lanjut, Firdaus tidak lupa memberikan apresiasi kepada sejumlah pihak yang terlibat atas terpilihnya Indonesia untuk mewakili Asia sebagai anaggota dewan FAO.

Baca juga: Bangun Food Estate Hortikultura di Jawa, Kementan Survei 2 Daerah Ini

“Ini merupakan suatu prestasi dan kebanggan bagi Indonesia. Sebab, dalam sejarah, kita juga pernah punya posisi penting ini. Ini sudah lama sekali, sejak zaman Orde Baru (Orba),” paparnya.

Total anggota dewan FAO yang ada saat ini mencapai 49 negara dengan komposisi perwakilan regional Afrika sebanyak 12 negara, Asia (9), Eropa (10), Amerika Latin dan Karibia (9), Near East (6), Amerika Utara (2), dan Southwest Pacific (1).

Indonesia sendiri bergabung dengan FAO sejak tahun 1948 dan telah menjabat sebagai anggota dewan FAO sebanyak lima kali, yaitu pada 1955-1964, 1967-2000, 2003-2014, 2015-2018, dan 2020-2021.

Baca juga: Porang Jadi Komoditas Super Prioritas, Kementan Dorong Petani Mengembangkannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com