Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Uang Kripto adalah Uang Digital, Begini Cara Kerjanya

Kompas.com - 23/06/2021, 19:15 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam satu tahun terakhir, mata uang kripto mengalami peningkatan popularitas di Indonesia.

Hal serupa pun terjadi di pasar internasional.

Di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), hingga akhir Mei 2021, jumlah investor aset kripto mencapai 6,5 juta orang.

Jumlah tersebut meningkat lebih dari 50 persen bula dibandingkan dengan tahun 2020 lalu yang sebanyak 4 juta orang.

Lalu, apa itu mata uang kripto?

Dikutip dari Investopedia, Rabu (23/6/2021), mata uang kripto adalah mata uang digital yang menggunakan kriptografi sebagai jaminan.

Baca juga: Ini Beberapa Negara yang Larang Mata Uang Kripto Bitcoin Dkk

Kriptografi sendiri merupaka metode yang digunakan untuk melindungi informasi dan saluran komunikasi melalui penggunaan kode.

Penggunaan kriptografi tersebut membuat penggunaan mata uang kripto tidak bisa dimanipulasi. Artinya, transaksi mata uang kripto tidak bisa dipalsukan.

Pencatatan dari mata uang kripto biasanya terpusat dalam sebuah sistem yang disebut dengan teknologi blockchain.

Cara Kerja Mata Uang Kripto

Dikutip dari Forbes, ada tiga kata kunci yang melekat pada cara kerja mata uang kripto, yakni digital, terenkripsi, dan desentralisasi.

Artinya tidak seperti mata uang konvensional, yakni dollar AS atau Euro, atau bahkan rupiah, mata uang digital ini tidak dikontrol oleh otoritas sentral dari sisi nilai dari uang tersebut.
Sehingga, tugas dalam mengontrol dan mengelola mata uang ini sepenuhnya dipegang oleh pengguna mata uang kripto melalui internet.

Bitcoin merupakan mata uang kripto pertama. Prinsip mata uang kripto sendiri secara prinsip telah dijelaskan oleh Satoshi Nakamoto dalam sebuah tulisan yang berjudul 'Bitcoin: Sistem Uang Elektronik Peer to Peer' yang bisa diakses di laman bitcoin.org.

Baca juga: Mengenal 5 Aset Kripto dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar

Di dalam tulisan tersebut Nakamoto mendeksirpsikan proyek aset kripto itu sebagai sistem pembayaran elektrobik yang berlandaskan bukti kriptografi, bukan sekadar kepercayaan. Bukti kriptografi tersebut ada dalam bentuk transaksi yang diverifikasi dan dicatat dalam program yang disebut dengan blockchain.

Mata Uang Kripto Terpopuler

Bagi Anda yang tertarik untuk melakukan perdagangan aset kripto, perlu diketahui, setidaknya ada 10.000 jenis mata uang kripto yang saat ini diperdagangkan.

Namun demikian, untuk di Indonesia sendiri, ada 229 aset kripto yang telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagagan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Bila dikerucutkan berdasarkan kapitalisasi pasar global, berdasarkan data CoinMarketCap, ada lima mata uang kripto terpopuler atau memiliki kapitalisasi pasar terbesar dalam dollar AS, yakni bitcoin, ethereum, binance coin, dan Cardano.

Masing-masing aset kripto tersebut memiliki karakterisitik yang khas. Simak rinciannya berikut:

Bitcoin

Bitcoin adalah mata uang kripto dengan kapitalisasi atau valuasi pasar terbesar di dunia. Saat ini, total valuasi pasar bitcoin mencapai 671,78 miliar dollar AS atau sekitar Rp 9.673,63 triliun (kurs Rp 14.400).

Baca juga: Daftar 13 Pedagang dan 229 Aset Kripto Terdaftar di Bappebti

 

Jumlah tersebut setara dengan sekitar 43,34 persen dari total keseluruhan valuasi pasar aset kripto yang mencapai 1,5 triliun dollar AS. Bitcoin dikembangkan secara anonim pada tahun 2009 dalam sebuah jaringan blockchain.

Pada bulan April lalu, harga bitcoin sempat menyentuh harga tertinggi di kisaran 64.000 dollar AS per keping.

Namun demikian, kini harga aset kripto tersebut telah merosot hampir separuhnya, menjadi di kisaran 35.000 dollar AS per keping. Salah satu faktor yang membedakan bitcoin dengan uang fiat trandisional yakni jumlahnya yang terbatas, yakni sebanyak 21 juta. Saat ini, jumlah bitcoin yang diperdagangkan di pasar sebanyak 18,73 juta keping.

Ethereum

Sebenarnya, ethereum merupakan sebuah perangkat lunak atau software yang berbasis jaringan blockchain yang bisa diakses bebas atau open source. Aplikasi berbasis jaringan blockchain tersebut memiliki aset kripto yang disebut dengan ether.

Saat ini, ether merupakan mata uang digital dengan kapitalisasi pasar terbesar, yakni sekitar 261,58 miliar dollar AS atau 16,83 persen dari keseluruhan valuasi pasar mata uang kripto.

Dilansir dari CNN, Sabtu (19/6/2021), perangkat lunak ethereum diciptakan untuk memperluas penggunaan blockchain di luar bitcoin dan bisa digunakan untuk aplikasi yang lebih luas. Berbeda dengan bitcoin yang jumlahnya terbatas, suplai ethereum tak dibatasi. Saat ini, ethereum diperdagangkan di kisaran 2.200 dollar AS per keping.

Baca juga: Ini Definisi dan Cara Menambang Bitcoin, Mau Coba?

Tether

Aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga yakni tether. Total valuasi pasar tether saat ini mencapai 62,89 miliar dollar AS dengan dominasi pasar sebesar 4,06 persen. Harga tether dipatok dengan dollar AS, maka dari itu kerap disebut dengan stable coin.

Karena dipatok dengan dollar AS, maka harga tether cenderung lebih stabil ketimbang mata uang kripto lain yang sangat fluktuatif. Saat pertama kali dibentuk pada 2014, nilai dar setiap token ditetapkan pada 1 dollar AS per keping. Harga tether tertinggi yakni di kisaran 1,32 dollar AS yang dicapai pada 2018 lalu.

Binance Coin

Binance Coin saat ini tercatat sebagai mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat dengan total valuasi pasar sebesar 52,69 miliar dollar AS. Binance Exchange adalah platform perdagangan aset kripto terbesar berdasarkan volume yang diperdagangkan.

Baca juga: Harganya Melesat 400 Persen Setahun, Begini Cara Menambang Ethereum

 

Platform tersebut menciptakan Binance Coin, atau token BNB sebagai sarana untuk membayar biaya transaksi pada platformnya. Jumlah aset kripto BNB dibatasi 200 juta token. Berbeda dengan aset kripto lain, binance hanya bisa ditraksaksikan dnegan mata uang kripto lain.

Cardano

Di posisi kelima ada aset kripto cardano dengan valuasi mencapai 45,82 miliar dollar AS. Jumlah tersebut setara dengan 2,96 persen dari keseluruhan valuasi pasar mata uang kripto.

Cardano sendiri merupakan sebuah platform blockchain generasi ketiga. Dikutip dari Investopedia, aset kripto Cardano disebut dengan ADA. Aset kripto ini dikembangkan oleh salah satu pencipta ethereum, Charles Hoskinson pada tahun 2015 lalu dan mulai diluncurkan pada tahun 2017.

Jaringan blockchain Cardano diciptakan sebagai alternatif atas Ethereum. Saat ini, harga ADA diperdagangkan di kisaran 1,43 dollar AS. Aset kripto tersebut sempat mencapai harga tertinggi di kisaran 24,5 dollar AS pada pertengahan Mei lalu.

Baca juga: Ada Aset Kripto Berkinerja Lebih Baik dari Bitcoin, Apa Saja?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com