JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kondisi krisis akibat pandemi Covid-19, Bank CIMB Niaga Syariah pada akhirnya memutuskan untuk merevisi target pertumbuhan bisnis menjadi 10 persen pada tahun ini.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan, sebelum pandemi, CIMB Niaga Syariah kerap mematok target pertumbuhan bisnis hingga 30 persen.
Penurunan target ini seiring dengan kinerja bank yang mengalami perlambatan hingga kuartal I 2021.
Baca juga: Cara Beli Produk Asuransi lewat Aplikasi OCTO Mobile CIMB Niaga
Dari sisi pembiayaan, CIMB Niaga Syariah telah menyalurkan Rp 32,4 triliun atau turun 5,7 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya.
"Tahun ini growth sepuluh persen. Biasanya dua puluh sampai tiga puluh persen. Cuman dalam kondisi saat ini kita hanya mau pasang target diangka sepuluh persen," kata Pandji secara virtual, Kamis (24/6/2021).
Sementara itu, CIMB Niaga Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 459 miliar atau tumbuh 42,5 persen sepanjang kuartal I 2021.
Dari sisi penghimpunan dana, sepanjang kuartal I 2021, CIMB Niaga Syariah meraup sebesar Rp 29,6 triliun atau turun 2,6 persen.
Walaupun begitu, aset perusahaan naik 7,2 persen menjadi Rp 45,4 triliun.
Baca juga: Jadi Super App, OCTO Mobile CIMB Niaga Makin Serbabisa
Nilai aset yang dibukukan CIMB Niaga Syariah bersumber dari penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) masing-masing sebesar Rp 32,4 triliun dan Rp 29,6 triliun hingga kuartal I 2021.
"Perolehan tersebut membuat CIMB Niaga Syariah dapat mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia dari sisi aset," ujar Pandji.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.