Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Atasi Kesenjangan Pendidikan dengan Dunia Kerja, Polteknaker Diminta Lakukan “Link and Match”

Kompas.com - 25/06/2021, 17:54 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Helmiati Basri mengatakan, diperlukan link and match antara dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja, usaha serta industri.

Sebab, langkah tersebut sangat penting agar lulusan lembaga pendidikan dapat terserap dengan baik di dunia kerja.

Oleh karenanya, ia meminta Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) terus melakukan upaya agar ada link and match dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

“Selain itu, Polteknaker harus melakukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah under qualification yakni, lulusan perguruan tinggi yang masih berada di bawah standar kompetensi,” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Bangun Sinergisitas dengan Dunia Usaha, Polteknaker Adakan Rakor

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat membuka rapat koordinasi (rakoor) Polteknaker dengan tema “Jejaring Ketenagakerjaan Industri 2021” di Gammara Hotel Makassar, Senin (21/6/2021).

Selain Makassar, kegiatan itu juga berlangsung di Surabaya dan Semarang. Adapun persoalan yang dibahas adalah tentang penyebab kesenjangan dunia pendidikan dengan dunia kerja, usaha serta industri.

Menurut Helmiati, institusi pendidikan tinggi harus mendukung program penyiapan kualitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dunia kerja, usaha maupun industri.

Dalam kesiapannya, kata dia, harus diproyeksikan sesuai kebutuhan dan kualifikasi, serta jumlah posisi pekerjaan pada dunia industri.

Baca juga: 81,6 Persen Lulusan Polimedia Terserap Dunia Industri

“Saat ini terdapat begitu banyak pengangguran akibat dari peningkatan jumlah lulusan perguruan tinggi yang tidak sesuai dengan permintaan pasar. Ketidaksesuaian ini bisa saja terjadi karena rendahnya lulusan yang kompeten,” ujarnya.

Tanggung jawab pendidikan tinggi vokasi

Pada kesempatan yang sama, Plt. Direktur Politeknik Ketenagakerjaan Elviandi Rusdi mengatakan, pendidikan tinggi vokasi memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan lulusan berkualitas dan keterampilan profesional, baik hard skill maupun soft skill.

“Untuk itu, Polteknaker sebagai pelaksana pendidikan vokasional harus mampu memberi kontribusi melalui lulusan yang berkompeten, kritis dan solutif,” imbuhnya.

Dengan ketiga hal tersebut, Elviandi meyakini, para lulusan mampu menghadapi tantangan maupun peluang, sehingga bisa membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju.

Baca juga: Ingin Kerja di Lembaga Internasional? UNDP Buka Lowongan untuk Lulusan S1 dan S2 Indonesia

Ia berharap, Polteknaker dapat meningkatkan jejaring kerja sama dengan industri yang relevan melalui tiga program studinya (prodi).

Perlu diketahui, Polteknaker mempunyai tiga prodi yaitu, Diploma Empat (D4) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), D4 Relasi Industri dan D3 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).

“Membangun jejaring antara perguruan tinggi dan dunia industri dibutuhkan untuk mendapatkan SDM yang dihasilkan agar relevan dengan kebutuhan industri,” ucap Elviandi.

Selain itu, setiap program studi harus mempresentasikan kurikulum masing-masing di depan praktisi industri. Tujuannya agar setiap kurikulum prodi mendapatkan saran dan masukan langsung.

Baca juga: Seleksi Pendamping Guru Penggerak Terbuka untuk Praktisi Pendidikan

Elviandi menilai, jejaring tersebut sangat penting untuk terus dibangun agar kurikulum Polteknaker selalu up to date dengan perkembangan dunia Industri.

Terkait rakor, Elviandi menjelaskan, tujuan pelaksanaan kegiatan itu untuk membangun sinergitas atau jejaring kemitraan antara Polteknaker dengan dunia industri, usaha, dan dunia kerja.

“Untuk itu, Polteknaker mengundang berbagai praktisi industri dan pimpinan perusahaan.
Dengan menghadirkan pimpinan berbagai perusahaan di kota-kota besar, kami berharap akan terjadi keselarasan dan sinergisitas dunia pendidikan dan industri,” imbuh Elviandi.

Baca juga: Bangun Sinergisitas dengan Dunia Usaha, Polteknaker Adakan Rakor

Polteknaker dituntut mengikuti kebutuhan pasar

Sebagai salah satu pemegang peranan penting dalam penyiapan tenaga kerja, Polteknaker dituntut untuk selalu dapat mengikuti kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Pasalnya, perguruan tinggi di Indonesia belum membentuk lulusan yang mempunyai dua keterampilan, yaitu hard skill dan soft skill. Akibatnya, lulusan ini akan sulit bersaing di dunia kerja dan industri.

Maka dari itu, dalam menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten sesuai harapan dunia usaha dan industri, Polteknaker harus dapat melaksanakan program-program kegiatan.

Adapun program kegiatan itu, pertama, program teaching factory. Kegiatan ini terdiri dari dua prinsip utama, yaitu pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi.

Baca juga: SMK PGRI 2 Kudus Pamerkan Teaching Factory di Endeus Festival

Halaman:


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com