Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pilihan Investasi yang Cocok untuk Beli Rumah Impian

Kompas.com - 26/06/2021, 08:23 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bertahun-tahun ngekos atau tinggal di pondok mertua indah. Rasanya ingin punya rumah sendiri. Rumah idaman untuk dihuni maupun sebagai investasi.
Sudah berusaha mengumpulkan uang, tetapi belum juga cukup. Maklum, harga rumah mencapai ratusan juta rupiah per unit. Harga rumah subsidi saja paling murah sekitar Rp 150 jutaan.

Cara kamu menyisihkan uang untuk beli rumah sudah benar. Tetapi sebaiknya tidak dalam bentuk tabungan, melainkan investasi.

Menabung di bank bunganya kecil. Rata-rata 0,25 persen sampai 2 persen per tahun. Sementara laju inflasi berkisar 3 persen hingga 5 persen per tahun.

Bukannya simpanan bertambah, malah berkurang karena tergerus inflasi. Belum lagi potongan biaya administrasi saban bulan.

Baca juga: Setelah El Salvador, Paraguay Disebut-sebut Pertimbangkan Bitcoin Jadi Alat Pembayaran

Kalau kamu tanam modal pada instrumen investasi tepat, dapat memberi return atau imbal hasil cukup besar. Yang pasti, keuntungan investasi biasanya lebih tinggi dibanding inflasi.

Uangmu bakal bertumbuh atau nambah banyak. Dengan begitu, kamu bisa mencapai tujuan membeli rumah melalui investasi.

Berikut instrumen investasi yang pas agar kamu dapat membeli rumah impian, seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Investasi saham

Untuk bisa mengumpulkan uang puluhan juta rupiah untuk DP rumah maupun cash senilai ratusan juta, kamu perlu instrumen investasi yang dapat memberi imbal hasil besar.

Salah satunya investasi saham. Memang tidak ada yang tahu pasti return saham dalam setahun. Namun rata-rata berkisar 12 sampai 15 persen per tahun. Bahkan bisa lebih dari 20 persen.

Sangat jauh dari bunga tabungan, bukan? Keuntungan ini berpotensi lebih tinggi jika kamu investasi saham dalam jangka panjang.

Baca juga: Catat, PNS Dilarang Ambil Cuti Dekat Hari Libur Nasional

Lo Kheng Hong saja pernah cuan 5.900 persen dari hasil investasi saham yang dibiarkan "tidur" selama 6 tahun. Jika kamu bisa membeli saham perusahaan yang memiliki fundamental bagus, bukan tidak mungkin bisa mencetak fulus ribuan persen hanya dalam waktu 1-2 tahun.

Tak perlu menunggu waktu lama, kamu bisa membeli rumah dari hasil investasi tersebut. Malahan bukan rumah subsidi, tapi rumah gedong.

Maka dari itu, investasi saham pada perusahaan yang kamu kenali, seperti bisnisnya, pemiliknya, sampai laporan keuangannya.

Koleksi saham perusahaan yang pemiliknya jujur, punya integritas, dan mempunyai rekam jejak baik. Berikutnya, pilih yang usahanya bagus, mencetak pertumbuhan laba besar, serta yang valuasinya murah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com