JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan ekonomi Indonesia tumbih 6 persen pada kuartal II-2021.
Hal itu ia sampaikan dalam agenda virtual bertajuk Strategi & Kebijakan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI.
"Sebenarnya, kita sudah mulai recovery ekonominya. Kuartal pertama kemarin kita masih minus. Tapi, kita prediksi kuartal II ini, 6 sekian persen," kata dia melalui keterangan tertulis, dikutip Sabtu (26/6/2021).
Baca juga: Cek Rekening, Rapel Tukin Guru dan Dosen Kemenag Sejak 2015 Siap Cair
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah terus menggenjot investasi di Tanah Air. Luhut menyebutkan sejumlah investasi yang menjadi perhatian pemerintah yaitu infrastruktur, hilirisasi sumber daya alam, pengembangan baterai lithium, sektor kesehatan dan penurunan emisi karbon.
"Indonesia itu sebenarnya kampiun atau pemain utama di dalam carbon credit, 75 persen sampai dengan 80 persen carbon credit dunia itu ada di Indonesia," ujarnya.
Luhut mengatakan anggaran infrastruktur terus ditingkatkan. Pada 2020, angkanya mencapai Rp 423 triliun, dari sebelumnya Rp 399,7 triliun pada 2019, Rp 394 triliun di 2018 dan Rp 379,7 triliun pada 2017.
Dia menyabut, sepanjang 2015-2019, sudah 853,47 km jalur kereta api yang dibangun. Saat ini, pemerintah tengah mengejar penyelesaian proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.
"Harus selesai bulan November, waktu G20 di Bali. Dari sekarang, kita sudah mulai studi mengenai Bandung ke Surabaya," ucap Luhut.
Baca juga: LPS Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya
Ia juga mengatakan, selama kurun waktu 2015-2019, ada 10 bandara baru yang selesai dibangun. Selain itu, ada lima pelabuhan di Maluku Utara, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Di Kalimantan Utara, juga dibangun Tanah Kuning Industrial Park di lahan seluas 12.500 hektare. Masih di provinsi yang sama, potensi hydropower mencapai 6.080 megawatt.
Selain itu, pemerintah tengah menjalankan rencana sintesis amonia hijau FFI dengan nilai investasi 2,5 miliar dollar AS.
Baca juga: Luhut Sebut Perputaran Uang di Industri Kesehatan RI Capai Rp 409 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.