Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Vaksinasi Gotong Royong, Kimia Farma Diagnostika Kawal Vaksin Hingga Indonesia Timur

Kompas.com - 26/06/2021, 13:30 WIB
Imalay Naomi Lasono,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

PAPUA BARAT, KOMPAS.com – Sejak Januari 2021, proses vaksinasi digencarkan pemerintah, demi mempercepat terbentuknya herd immunity di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Program tersebut kemudian mendapat dukungan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan perusahaan-perusahaan di berbagai sektor melalui program Vaksinasi Gotong Royong.

Secara teknis, program Vaksinasi Gotong Royong merupakan penyuntikan vaksin kepada karyawan, keluarga, dan individu terkait lainnya yang pendanaannya dibebankan pada badan hukum atau badan usaha. Dengan begitu, penerima program Vaksinasi Gotong Royong tidak dipungut bayaran atau gratis.

Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong tidak hanya menjangkau wilayah di Jakarta, Bogor Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) serta Pulau Jawa, tetapi juga merambah hingga ke wilayah timur Indonesia.

Sebagai bagian dari Holding Farmasi, PT Kimia Farma Tbk melalui cucu usahanya, PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), berhasil mendistribusikan dan menyuntikkan vaksin sampai ke wilayah Timur Indonesia, yaitu Kilang Tangguh LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Adapun Kilang Tangguh LNG merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dioperasikan bp Indonesia.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT KFD Agus Chandra mengatakan, vaksinasi bagi pekerja Kilang Tangguh LNG merupakan bentuk dukungan KFD di sektor migas.

“Setelah mendukung herd immunity di sektor manufaktur, perbankan, pertambangan, dan media, kini KFD mendukung kekebalan komunal di sektor migas yang berlokasi di Timur Indonesia. Itu adalah sektor-sektor padat karya yang bisa mempercepat pemulihan perekonomian nasional,” ujar Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/6/2021).

Ia melanjutkan, kesehatan dan imunitas pekerja Kilang Tangguh LNG harus dijaga melalui program Vaksin Gotong Royong. Dengan begitu, pekerja dapat menyelesaikan proyek strategis sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah.

“Kami berterima kasih kepada bp Indonesia yang sudah mempercayakan pelaksanaan vaksinasi kepada KFD. Tentu kami membuka peluang kerja sama secara luas dalam sektor kesehatan dengan bp Indonesia,” papar Agus.

Sebelum melaksanakan vaksinasi, KFD dan bp Indonesia harus memastikan validitas data seluruh penerima vaksinasi.

“Data tersebut kemudian dikirimkan ke kami supaya nanti pada saat pelaksanaannya, kami dapat memastikan pegawai tersebut sudah masuk di data yang kami terima,” jelas Agus.

Agus juga menjelaskan bahwa KFD berencana memberikan layanan homecare untuk penderita Covid-19 mulai Juli 2021. Layanan homecare ini diharapkan dapat menjadi solusi di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia dan pasien yang melakukan isolasi mandiri (isoman).

Kirim satu tim ke timur Indonesia

Untuk menyukseskan proses vaksinasi di Indonesia Timur itu, KFD mengirim satu tim tenaga kesehatan yang terdiri dari delapan orang perempuan yang dipimpin dr Natasha Dianasari Devana. Selain mengawal vaksin, mereka juga bertindak sebagai vaksinator.

Untuk menjadi vaksinator, menurut dr Natasha, seorang tenaga medis harus sudah mengikuti training dan memiliki pengalaman menjadi vaksinator.

“Dengan begitu, vaksinator di Kilang Tangguh LNG merupakan tenaga medis yang sudah terlatih,” tutur dr Natasha dalam wawancara yang dilakukan Kompas.com, Rabu.

Sebelum memulai perjalanan dinas ke Kilang Tangguh, tim medis KFD pun harus memastikan kondisi kesehatannya. Selain itu, untuk pengamanan, mereka dipastikan sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19. Sebab, perjalanan dinas ke Kilang Tangguh cukup menantang dan memerlukan ketahanan fisik.

Setelah melalui perjalanan 3.000 kilometer, tim medis KFD juga harus tinggal di lokasi kilang selama proses vaksinasi pekerja, yaitu 42 hari. Meski perjalanan menjangkau lokasi sungguh menantang, semangat tim KFD tidak surut.

Ia menjelaskan, karena perjalanan menuju Kilang Tangguh LNG memakan waktu yang cukup lama, tim harus benar-benar mempersiapkan semuanya dengan detail dan matang.

“Karena tim yang diturunkan tidak lebih banyak, maka kami harus melakukan pengepakan, memantau, dan menghitung Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) seperti alat suntik yang harus dikirim. Hal ini kami lakukan agar dosis dan BMHP yang kami miliki sesuai target sampai akhir,” imbuhnya.

Selain itu, tantangan lain yang dihadapi tim medis adalah harus memastikan vaksin-vaksin disimpan dalam suhu yang sesuai standar.

“Kami melakukan pengecekan ketat terhadap penyimpanan vaksin untuk memastikan vaksin-vaksin yang akan digunakan tersebut seperti dalam kondisi awal saat disuntikkan kepada peserta vaksinasi,” jelas dr Natasha.

Vaksin Sinopharm yang akan diberikan kepada 14.800 pekerja  Kilang Tangguh LNG.  Efikasi Sinopharm mencapai 78 persen. Vaksinasi Gotong Royong menggunakan vaksin Sinopharm yang saat ini sudah didatangkan oleh PT Biofarma (Persero) pada batch I sebanyak 500.000 dosis dan batch II sebanyak 1 juta dosis.Dok. Kimia Farma Vaksin Sinopharm yang akan diberikan kepada 14.800 pekerja Kilang Tangguh LNG. Efikasi Sinopharm mencapai 78 persen. Vaksinasi Gotong Royong menggunakan vaksin Sinopharm yang saat ini sudah didatangkan oleh PT Biofarma (Persero) pada batch I sebanyak 500.000 dosis dan batch II sebanyak 1 juta dosis.

Memvaksinasi 100 hingga 150 pekerja per hari

Sejak diberangkatkan pada Minggu (13/6/2021), tim medis KFD telah berhasil menyuntikkan vaksin kepada kurang lebih 1.000 pekerja dengan target 100-150 pekerja tiap harinya.

“Tim medis KFD membawa 4.000 vaksin jenis Sinopharm yang terbagi menjadi 2.000 vaksin pertama dan 2.000 vaksin kedua. Sejauh ini, proses penyuntikan berjalan dengan lancar,” jelas dr Natasha.

Adapun penyuntikan vaksin pertama tersebut ditargetkan dapat selesai pada Sabtu (3/7/2021). Selanjutnya, tim medis KFD akan langsung melanjutkan vaksinasi dosis kedua.

Selain mengawal dan menyuntikkan vaksin, tim medis KFD juga melakukan edukasi kepada para karyawan penerima vaksin. Hal ini dilakukan agar seluruh penerima vaksin merasa yakin atas pentingnya vaksinasi untuk pertahanan diri dan lingkungan.

Selain itu, tim juga mengingatkan pentingnya protokol kesehatan (prokes) untuk tetap dijalankan walau telah mendapat vaksin dua kali.

“Sejauh ini, kami belum mendengar keluhan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang serius. Gejala pusing dan mual juga bisa hilang dalam kurun waktu 1-2 hari. Dengan edukasi mereka bisa menerima situasi ini dan tetap disiplin menjalankan prokes,” sambungnya.

Dr Natasha berharap, proses vaksinasi yang dilakukan di Kilang Tangguh LNG dapat mendorong perusahaan-perusahaan lain di luar pulau Jawa agar segera mendaftarkan pekerjanya.

“Dengan begitu, herd immunity dapat lebih cepat terbentuk sehingga roda aktivitas dapat kembali berjalan seperti sedia kala dan pandemi lebih cepat diatasi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com