Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Rp 200.000, Pria Ini Raup Omzet Jutaan per Minggu dari Jualan Keripik Pisang

Kompas.com - 27/06/2021, 10:26 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com – Seorang pria bernama Muhammad Farid (20) berhasil membangun usaha keripik pisang dari modal Rp 200.000 di tahun 2020 kini beromzet jutaan per minggu.

Pria yang berasal dari Kabupaten Citereup, Bogor ini mengaku rela berhenti kerja untuk memulai usahanya sebagai entrepreneur.

Sebelum memulai bisnis ini, Farid adalah seorang penjaga toko dengan penghasilan bulanan.

Baca juga: Tips Bisnis Jualan Baju agar Laris Manis

Namun, menyadari pekerjaan yang ia jalankan tidak memiliki prospek yang cerah untuk masa depannya, Farid nekat berhenti kerja dan memulai usaha membuat keripik pisang dengan merek dagang "Kelipik Picang".

“Saya waktu itu cuma memegang uang Rp 200.000 dan nekat jalan, alhamdulilah sampai sekarang, omzetnya sekitar Rp 1,5 juta seminggu,” kata Farid kepada Kompas.com, Minggu (26/5/2021).

Farid mengatakan, dalam memulai usahanya ini ia mengaku belum memiliki basic apapun, utamanya dalam mengolah pisang menjadi keripik.

Namun, ia terus melakukan riset dan melihat potensi serta peluang yang mungkin bisa ia manfaatkan dan ia kembangkan dari jenis makanan yang terlalu biasa seperti keripik pisang.

Dari hasil riset secara online, ia juga belajar cara mengolah pisang menjadi keripik agar produk yang dihasilkan bisa bertahan lama.

Baca juga: Mengilap di Awal Pandemi, Kini Bisnis Ikan Cupang Mulai Redup

Farid juga nelajar bagaimana berinovasi dari mulai ragam rasa dan juga desain kemasan.

Dalam proses pengembangan dan pemasaran produk, Farid juga bergabung dengan komunitas UMKM di daerahnya, Sahabat Dagang Milenial (SDM) yang berfokus mengembangkan produk UMKM lokal.

“Saya memang tidak punya basic di situ, riset dan coba-coba sendiri, dari modal yang saya miliki bahakan setengahnya pernah gagal, dan alhamdulilah setengahnya lagi bisa berjalan. Saya juga sejak memulai usaha, bergabung dengan komunitas agar bisa lebih memudahkan,” ujar dia.

Farid mengungkapkan, dalam prose pemasarannya, ia sempat memiliki reseller produknya yang berada di kawasan Ciawi, Tangerang, dan Cianjur.

Namun, kondisi pandemi yang belum juga reda sampai saat ini, beberapa toko tersebut tutup, dan terpaksa untuk sementara waktu beberapa reseller tidak berjalan menjual produknya.

Baca juga: Ini 3 Strategi agar Bisnis Bertahan Hadapi Perubahan Tren

Namun demikian, ia tidak patah arang dan tetap mencoba peruntungan dari kanal yang ada, misalkan saja lingkungan pertemanan, sosial media, hingga e-commerce.

Ia mengaku, penjualan yang paling menguntungkan sejau ini adalah melalui circle pertemanan, hingga ia mampu memproduksi dan menjual sekitar 400 kemasan per bulannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com