Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

131 Pekerja Migran Bermasalah Gelombang 2 Dideportasi dari Malaysia

Kompas.com - 27/06/2021, 18:52 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak 131 pekerja migran Indonesia bermasalah (PMIB) dideportasi dari Malaysia hari ini, Minggu (27/6/2021).

“Pemulangan kelompok rentan gelombang kedua berjumlah 131 PMIB/WNI melalui Bandara Soekarno Hatta, tiba pada pukul 14.00 WIB dengan menggunakan Pesawat Garuda,” kata Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker, Suhartono kepada Kompas.com.

Baca juga: Dideportasi dari Malaysia, 145 Pekerja Migran Bermasalah Langsung Dikarantina

Adapun rincian kepulangan PMIB tersebut yakni laki-laki dewasa 61 orang dan perempuan dewasa 67 orang (1 orang sedang hamil, 1 orang sakit kanker, dan 1 orang sakit maag) tetapi dalam status fit to fly.

Selain itu, ada dua balita laki-laki dan satu balita perempuan.

Berdasarkan informasi dari Kemenlu, data kepulangan kelompok rentan gelombang kedua awalnya berjumlah 148 org PMIB/ WNI, tetapi terdapat 17 orang yang gagal berangkat karena masalah kesehatan.

“Terdapat 10 orang yang gagal terbang dikarenakan Covid-19 dan saat ini masih dalam penanganan karantina di Malaysia, 1 orang lahiran, dan 6 orang dikategorikan kontak erat memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Jadi hanya 131 PMIB/WNI dalam status fit to fly,” jelas Suhartono.

Baca juga: Kemnaker Gagalkan Pengiriman 11 Pekerja Migran Ilegal

Adapun biaya pemulangan dari Malaysia ke Indonesia ditanggung oleh Kemenlu dengan menggunakan anggaran pelindungan WNI.

Sedangkan pemulangan ke daerah asal akan dilakukan oleh BP2MI dan Kemensos.

Suhartono menjelaskan, pelaksanaan pemulangan 131 PMIB/WNI ini dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Ia memastikan setibanya di tanah air, seluruh PMIB/WNI menjalani proses karantina di wisma atlet.

“Keseluruhan PMIB/WNI setelah tiba di Soetta akan melalui proses karantina selama 5 hari di wisma atlet dan akan dilakukan PCR setelah tiba di wisma atlet dan 1 hari sebelum pemulangan ke daerah asal,” tambah Suhartono.

Baca juga: 4 Strategi Kemenaker Jaga Hubungan Bilateral di Tempat Pekerja Migran Bekerja

Adapun pemulangan 131 PMIB/WNI tersebut berasal dari 17 Provinsi, meliputi Aceh 6 orang, Jambi 3 orang, Jawa Barat 10 orang, Jawa Tengah 4 orang, Jawa Timur 36 orang, Kalimantan Barat 1 orang, Kepulauan Riau 1 orang, Lampung 7 orang, NTB 7 orang, NTT 7 orang, Riau 1 orang, Sulawesi Barat 1 orang, Sulawesi Tengah 2 orang, Sumatera Barat 2 orang, Sumatera Selatan 6 orang, Sumatera Utara 36 orang, dan Yogyakarta 1 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com