Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Santri, Kementerian PUPR Juga Bangun Rusun bagi ASN dari Luar Daerah

Kompas.com - 29/06/2021, 05:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui program rumah susun (rusun).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan rusun selain untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), mahasiswa, santri di pondok pesantren, juga untuk TNI/Polri dan aparatur sipil negara (ASN).

Diharapkan dengan penyediaan hunian yang layak berupa rusun dapat memberikan kontribusi nyata bagi produktivitas ASN dalam bekerja.

Baca juga: Pemerintah Larang ASN ke Luar Daerah pada Hari Libur Nasional

"Ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat, dan nyaman," kata Basuki melalui keterangan tertulis, Senin (28/6/2021).

Di Yogyakarta, Kementerian PUPR pada tahun 2020-2021 telah menyelesaikan pembangunan lima rusun.

Empat di antaranya merupakan rusun untuk lembaga pendidikan yakni Rusun Asrama Mahasiswa PIAT Universitas Gadjah Mada (UGM), Rusun Pondok Pesantren Ali Maksum, Rusun Pondok Pesantren Mualimin Muhammadiyah, dan Rusun Asrama Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Sedangkan satu rusun lainnya yang dibangun merupakan Rusun ASN Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak.

Rumah Susun Asrama Mahasiswa PIAT UGM dibangun sebanyak 1 tower yang terdiri atas 43 unit.

Pekerjaan pembangunan fisiknya dimulai sejak September 2020 hingga April 2021 dengan biaya APBN TA 2020 sebesar Rp 14,4 miliar.

Baca juga: Perkuat Advokasi ASN, Kemenhub Susun Aturan Turunan UU Cipta Kerja

Rusun ini ditujukan untuk memberikan tempat tinggal atau hunian bagi mahasiswa dan peneliti PIAT UGM.

Selanjutnya terdapat Rusun Pondok Pesantren Ali Maksum yang dibangun dengan tipe barak santri sebanyak 1 tower terdiri atas 8 unit.

Pekerjaan pembangunan fisiknya sejak September 2020 hingga Maret 2021 dengan biaya APBN TA 2020 sebesar Rp 7,95 miliar.

Rusun lainnya yang selesai dibangun di Yogyakarta adalah Rusun Pondok Pesantren Mualimin Muhammadiyah sebanyak 1 tower yang terdiri atas 86 unit.

Pekerjaan pembangunan fisiknya dimulai sejak September 2020 dan selesai pada Mei 2021 dengan biaya APBN TA 2020 sebesar Rp 22,83 miliar.

Baca juga: Menilik Efek Pencairan Gaji Ke-13 ASN terhadap Ekonomi Indonesia

Rusun lembaga pendidikan yang juga sudah selesai dibangun di Yogyakarta adalah Rusun Asrama Mahasiswa UNY sebanyak 1 tower terdiri atas 43 unit.

Pembangunan fisiknya dimulai sejak Februari 2020 dan selesai pada Maret 2021 dengan biaya APBN TA 2020 sebesar Rp 15,79 miliar.

Terakhir, rusun yang juga telah selesai dibangun adalah Rumah Susun BBWS Serayu Opak sebanyak 1 tower terdiri atas 68 unit yang ditujukan untuk para ASN yang bertugas dari luar daerah dan belum memiliki tempat tinggal.

Pekerjaan pembangunan fisiknya dimulai sejak September 2020 dan selesai pada Juli 2021 dengan biaya APBN TA 2020 sebesar Rp 52,86 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com