Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN EDUKASI KOMPASIANA] Mensyukuri Setahun Sekolah Online | Kolaborasi antar Mapel Tugas Sekolah | Mengatasi Kendala Teknis Pendaftaran PPDB Online

Kompas.com - 29/06/2021, 11:23 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Kebijakan "Belajar dari Rumah" sebagai upaya mencegah penyebaran wabah Covid-19 sudah dilakukan di satu tahun pelajaran 2020/2021.

Pihak sekolah sudah berusaha untuk memindahkan proses pembelajaran dari kelas ke rumah. Kemudian, materi dan tugas diberikan melalui daring atau secara online.

Hampir setiap daerah di Indonesia sekolah-sekolah melakukan hal tersebut selama 1 tahun ajaran tahun ini.

Pertanyaannya sekarang, sudahkah kita mulai membiasakan diri untuk kembali sekolah online atau tetap menunggu pembelajaran tatap muka dilakukan?

1. Setahun Sekolah Online, Banyak Hal yang Akhirnya Saya Syukuri

Genap sudah tahun pelajaran 2020/2021 ini dilaksanakan 100% secara online. Anak-anak sudah menyelesaikan hingga akhir tahun pelajaran.

Sebagai ibu yang mendampingi anaknya sekolah, Kompasianer MomAbel merasa sedikit lega. Meski banyak "drama" saat sekolah online, anak-anak membutuhkan waktu untuk beradaptasi.

"Akan tetapi, saya juga merasakan adanya banyak pengalaman penting, unik, dan bisa dikatakan "istimewa" selama pembelajaran online ini," tulis Kompasianer MomAbel.

Hal tersebut akhirnya bisa disyukuri karena bisa memantau langusng perkembangan anak ketika belajar, misalnya.

"Sebagai orangtua, saya bisa menilai kemampuan, daya tangkap, dan kemajuan belajar anak sendiri," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

2. Kolaborasi antar Mapel Sebagai Upaya Mengurangi Penumpukan Tugas Siswa di Akhir Semester

Bosan dan stres. Menurut pengamatan Kompasianer Yuli Anita itulah yang terjadi setiap kali memasuki waktu akhir semester pada guru-guru rekan sejawatnya.

Masalah utamanya adalah tugas-tugas yang menumpuk dan mesti diselesaikan pada satu waktu yang bersamaan.

Ada satu trik pemberian tugas yang barangkali bisa dilakukan guru agar tugas siswa tidak menumpuk. Kompasianer Yuli Anita menyarankan: kolaborasi antar mapel.

"Pemberian tugas kolaborasi antar mapel adalah salah satu cara untuk mengurangi penumpukan tugas siswa di akhir semester juga memberi beberapa keuntungan," tulisnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com