Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indodax Raih 3 Sertifikasi Internasional

Kompas.com - 30/06/2021, 18:51 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform transaksi aset kripto, Indodax, kembali menerima sertifikat ISO. Dengan ini demikian, saat ini Indodax sudah memiliki 3 sertifikat ISO.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, setelah menerima ISO/EIC : 27001:2013 dan ISO/EIC : 9001:2015, baru-baru ini Indodax mendapatkanISO/EIC 27017:2015.

“Indodax akan menerapkan 3 ISO tersebut sebagai standarisasi dan acuan untuk memberikan yang terbaik, khususnya mengenai keamanan member,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/6/2021).

Baca juga: Daftar Negara yang Larang Aset Kripto Bertambah, Kini Giliran Meksiko

Ia menjelaskan, standarisasi itu digunakan untuk mengelola dan mengendalikan risiko keamanan informasi dan untuk melindungi serta menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi.

“Kita tidak hanya berfokus pada transaksi aset kripto saja. Tapi juga menjamin dan melakukan yang terbaik untuk keamanan member,” ujarnya.

ISO 27017 adalah standar internasional untuk keamanan cloud yang memberikan panduan kontrol keamanan yang berlaku untuk penyediaan dan penggunaan layanan cloud.

Sertifikasi tersebut juga berkaitan dengan sistem keamanan informasi yang juga juga bagian dari ISO 27001:2013.

Menurut Oscar, penerapan standar ISO akan membantu Indodax dalam membangun dan memelihara sistem manajemen keamanan informasi.

Peningkatan layanan keamanan itu juga seiring meningkatnya jumlah member Indodax secara signifikan pada tahun ini.

Baca juga: 5 Cara Menghindari Investasi Kripto Bodong

Oscar mencatat, sampai saat ini member Indodax telah mencapai lebih dari 3,8 juta orang.

Selain itu, untuk mendorong perkembangan teknologi blockchain dan aset kripto, Indodax juga memiliki beberapa mitra dan sister company yang berfokus kepada research and development atau RnD di bidang blockchain.

“Indodax punya beberapa perusahaan berfungsi untuk RnD dibidang blockchain untuk membantu dan mendorong penerapan sistem blockchain di Indonesia agar setara dengan negara maju lainnya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com