Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Darurat, Sri Mulyani Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Tak Sampai 6,5 Persen

Kompas.com - 02/07/2021, 19:04 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 akan lebih lemah dari proyeksi awal pemerintah, yakni di kisaran 6,5 persen.

Sebab, pada kuartal III ini, pemerintah kembali memperketat pembatasan kegiatan masyarakat melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM darurat.

"Kuartal ketiga karena terjadinya PPKM darurat yang ini relatif lebih ketat hampir mirip dengan situasi Februari-Maret, memang ada potensi kemudian outlook nya mengalami perlemahan dari yang tadinya kita proyeksikan di 6,5 (persen)," ujar Sri Mulyani ketika melakukan keterangan pers virtual, Jumat (2/6/2021).

Baca juga: PPKM Darurat, Sri Mulyani Percepat Penyaluran Kartu Sembako Rp 200.000

Namun demikian, ia tak menyebutkan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi pemerintah setelah penerapan PPKM darurat.

Sebab, realisasi pertumbuhan ekonomi akan bergantung pada berapa lama PPKM darurat bakal berlaku.

Untuk diketahui, pemerintah menerapkan PPKM darurat yang berlaku pada 3-20 Juli 2021.

Keputusan pemerintah tersebut diambil seiring dengan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

"Kalau hanya 2 minggu dan efektif maka dampaknya barangkali relatif bisa terbatas. Namun kalau tidak dan panjang bisa satu bulan pengaruhnya cukup signifikan terutama pada level konsumsi," jelas Sri Mulyani.

Baca juga: Rencana Sri Mulyani: Orang Kaya Bayar Pajak Lebih Banyak

"Karena kalau konsumsi turun growth nya karena adanya ppkm maka ini akan mempengaruhi outlook dari growth, demikian juga dengan investasi yang tadi saya sampaikan," jelas dia.

Sementara itu, untuk proyeksi pada kuartal II tahun ini Sri Mulyani mengatakan, target pemerintah di kisaran 7,1 persen hingga 7,5 persen akan tercapai.

Sebab, meski di akhir Juni sedikit terjadi pelemahan aktivitas perekonomian, namun hal tersebut diharapkan tak berpengaruh cukup banyak.

"Kita melihat bulan Juni tadi ada sedikit mulai terjadi pelemahan tapi kita harap itu tidak akan mempengaruhi banyak. Dengan demikian untuk kuartal kedua ini kita masih menggunakan outlook antara 7,1 persen hingga 7,5 persen untuk kuartal kedua," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Siapkan Rp 6,1 Triliun buat Perpanjang Bansos 10 Juta Keluarga

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com