Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Resep Serabi Pandan Vanila Kuah Kinca | Puding Kelapa Bunga Telang | Resep Gethuk Ubi Jalar Ungu

Kompas.com - 03/07/2021, 16:54 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dimulai dari 3-20 Juli 2021, tentu akan membuat segala bentuk aktivitas banyak dilakukan di dalam rumah.

Tentu hal tersebut akan memicu kebosanan. Nah, supaya Anda tidak bosan selama PPKM, Anda dapat melakukan aktivitas menarik untuk menemani hari-hari Anda, salah satunya membuat cemilan.

Tidak perlu bingung, kini telah banyak kreasi cemilan yang dapat dibuat di rumah, mulai dari gurih hingga manis.

Buat Anda yang kali ini ingin membuat cemilan manis, berikut Kompasiana telah merangkum resep cemilan manis yang dapat dibuat di rumah.

1. Resep Gethuk Ubi Jalar Ungu

Masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan ubi jalar. Makanan berjenis umbi-umbian ini memiliki tekrtur lembut dan memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.

Biasanya, ubi jalar banyak diolah menjadi kuliner tradisional, salah satunya menjadi gethuk.

Melalui artikelnya, Kompasianer Siti Nazarotin membagikan resepnya cara membuat gethuk ubi jalar ungu.

Adapun bahan yang dibutuhkan antara lain 1 kg ubi ungu, 5 sdm gula halus, sejumput garam, 100 gram kelapa parut, 2 lembar daun pandan.

"Haluskan ubi yang sudah dikukus. Masukkan garam dan gula halus, aduk hingga tercampur. Siapkan wadah(cetakan) dan beli alas dengan plastik supaya adonan tidak lengket dalam cetakan. Kemudian, masukkan adonan lalu padatkan," tulisnya.

Untuk langkah dan cara membuatnya dapat dibaca selengkapnya di sini.

2. Yuk Membuat Puding Kelapa Bunga Telang sebagai Sajian Sehat untuk Keluarga di Akhir Pekan

Dahulu bunga telang banyak dianggap sebagai tanaman liar. Namun siapa sangka, warna birunya yang menarik ternyata dapat diolah menjadi olahan pewarna makanan atau dikeringkan menjadi minuman.

Penasaran ingin mencoba mengolah bunga telang menjadi cemilan praktis dan sehat? Kompasianer Savitri Chandra punya resepnya untuk Anda.

Kesempatan kali ini, ia menggunakan bunga telang untuk membuat puding dua warna sebagai hidangan penutup. Adapun cara membuatnya, Anda cukup menyiapkan bubuk jelly plain, gula pasir, susu UHT, dan juga air kelapa.

Supaya hasil menjadi memiliki warna yang cantik, ia pun menuturkan, "Saya biasanya tidak mencampur jelly dan agar agar dengan air telang yang masih panas, tapi dengan air Telang suhu ruangan.

Aduk sampai semua larut baru kemudian di aduk diatas api kecil" (Baca selengkapnya)

3. Serabi Pandan Vanila Kuah Kinca

Serabi pandan, kuliner tradisional yang identik dengan kuah kentalnya yang manis ini memang nikmat jika disantap dalam keadaan masih hangat.

Jika Anda ingin membuatnya sendiri di rumah, caranya pun cukup mudah.

Kompasianer Seliara melalui artikelnya akan membagikan resep serabi kuah kinca.

Dengan sedikit modifikasi, berikut bahan-bahan yang perlu disiapkan:

  • 150 gram terigu protein sedang
  • 50 gram tepung beras
  • 1/2 sdt ragi instan (fermipan)
  • 1/2 sdt baking powder
  • 2 sdm gula pasir
  • 1/2 sdt garam
  • 1 butir telur
  • 65 ml santan instan
  • 200 ml air putih
  • 1/2 sdt bubuk vanila atau essens vanila

Untuk mendapatkan aroma harum, Anda perlu menyiapkan daun suji atau pandan.

"Bila kita susah menemukan daun suji atau pasta pandan, kita bisa menambahkan vanili atau vanila untuk mendapatkan aroma yang menggugah selera. Tapi bila tidak ada vanila, tidak ditambah apa-apa juga tak masalah.

"Aroma santan yang bercampur ragi dan tepung beras sudah cukup harum. Teksturnya tetap lembut dan rasanya juga enak!" tulisnya. (Baca selengkapnya) | (FIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com