Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Pelaku Ekonomi Kreatif Danau Toba Melejit di Tengah Pandemi

Kompas.com - 03/07/2021, 17:48 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Omzet pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di kawasan Danau Toba melejit berkat adanya kegiatan bertajuk Beli Kreatif Danau Toba (BKDT).

Event yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Barekraf) itu resmi berakhir pada bulan Juni 2021. Ajang tersebut merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2021.

Menparekraf/Kepala Barekraf menjelaskan, kegiatan yang didukung kementerian/lembaga dan stakeholder terkait ini berhasil menaikan level pelaku ekraf Danau Toba, Sumatera Utara.

Baca juga: PPKM Darurat, Sandiaga Uno Bakal Percepat Penyaluran Dana Hibah Pariwisata

“Kesuksesan ini tentu tidak terlepas dari bantuan parastake holder yang turut memberikan pendampingan terhadap artisanal Danau Toba dan sekitar Sumatra Utara,” jelas Sandiaga dalam acara Silaturahim Penutupan Program Beli Kreatif Danau Toba 2021, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (3/7/2021).

Kini, pelaku ekraf Danau Toba memasuki era baru digitalisasi penjualan produk mereka dalam rangka meningkatkan perekonomian dan efektivitas penjualan. Mereka kini mampu menghasilkan produk berkualitas dan siap bersaing dengan produk-produk kreatif lainnya.

Sebagai langkah awal program tersebut, pelaku ekraf di Beli Kreatif Danau Toba diberikan pendampingan dan pelatihan sejak Maret 2021.

Beragam kegiatan pendukung juga dilaksanakan dengan menghadirkan para tenaga ahli dibidangnya. Sebanyak 200 pelaku ekraf antusias mengikuti beragam program tersebut, karena dampak pandemi Covid-19 membuat penjualan mereka sempat merosot.

Melalui program ini, mereka ingin produknya lebih dikenal dan mudah didapatkan. Selama masa program Beli Kreatif Danau Toba, para pelaku ekraf mendapatkan pelatihan dan pendampingan secara offline dan online.

Baca juga: Program Beli Kreatif Danau Toba Resmi Ditutup, Omzetnya Capai Rp 22,7 Miliar

Adanya Rumah Kreatif Danau Toba sebagai sarana untuk pelaku ekraf bisa membantu untuk konsultasi langsung dengan para pendamping, memfasilitasi produksi konten untuk membantu para ekraf, dan juga menyediakan ruang galeri untuk memamerkan produk- produknya.

Para pelaku Ekraf juga mendapat fasilitas gratis ongkir untuk pengiriman barang dari kampanye #BOBB (Bebas Ongkir Bebas Belanja) hasil kerjasama Kemenparekraf dengan PT Pos Indonesia yang berlangsung selama kurang lebih sebulan.

Alhasil, pelaku Ekraf Beli Kreatif Danau Toba selama masa pendampingan dan pelatihan ini telah berhasil meningkatan penjualan.

Mereka berhasil menaikkan omzet hingga Rp 22,7 miliar secara keseluruhan dari 200 pelaku ekraf selama masa program ini berlangsung.

Tak hanya itu, para elaku ekraf juga mengalami penambahan jumlah reseller, dari sebelum pendampingan yang hanya 1.536 menjadi 3.215 setelah pendampingan. Pelaku ekraf Beli Kreatif Danau Toba juga aktif di beberapa marketplace dalam negeri dan mancanegara.

Ini terbukti jumlah toko online pelaku ekraf berkembang menjadi 101 toko online di Tokopedia, 78 toko online di Shopee, 8 toko online di Lazada, 37 toko online di BukaLapak, 14 toko online di Blibli, 36 toko online di ebay dan 10 toko online di Poptron, serta 22 toko online di Grab Food dan 22 toko online di Go Food.

Baca juga: PPKM Darurat Diberlakukan, Sandiaga Uno: Kami Sudah Antisipasi

Selain dampak dari peningkatan penjualan, program ini juga berhasil menciptakan adanya penambahan tenaga kerja selama masa program berlangsung, sebelum pendampingan hanya 200 dan setelah pendampingan menjadi 800 tenaga kerja.

“Kemenparekraf terkhusus ingin mengucapkan terima kasih ke berbagai pihak, pertama Kementerian Keuangan terutama Dirjen Pajak, Direktorat Bea dan Cukai, PKN STAN, PT ASDP yang sudah memberikan pelatihan serta PT Pos Indonesia atas program kerja sama gratis ongkirnya,” ujar Sandiaga.

“Para stakeholder telah memberikan kontribusi atas kenaikan omzet para artisanal hingga mencapai rata-rata kenaikan omzet lebih dari 100 persen per bulan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com