Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susu Beruang Jadi Rebutan, Ini Kata Nestle

Kompas.com - 04/07/2021, 12:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nestle Indonesia angkat suara terkait fenomena masyarakat yang saat ini berburu produk susu Bear Brand atau dikenal susu beruang. Permintaan yang melonjak membuat harga susu Bear Brand naik di pasaran.

Di media sosial sebuah video yang memperlihatkan para pembeli yang berebutan membeli susu beruang pun viral

Terkait hal itu, Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia Debora R. Tjandrakusuma mengatakan, selama masa pandemi Covid-19 pihaknya memaksimalkan upaya untuk memenuhi permintaan konsumen akan produk-produk bernutrisi, salah satunya Bear Brand.

Baca juga: Ini Penjelasan Nestle Indonesia soal Laporan 60 Persen Produk Tidak Sehat

"Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa, guna memenuhi permintaan para konsumen akan produk-produk kami untuk mengotimalkan kapasitas produksi dan rantai pasokan, terutama untuk produk susu Bear Brand," ujar Debora dalam keterangannya kepada Kompas.com, Minggu (4/7/2021).

Tingginya permintaan akan susu Bear Brand memang sekaligus meningkatkan harga produk tersebut. Berdasarkan pemantauan di sejumlah e-commerce harga susu Bear Brand banyak dijual sekitar Rp 15.000-Rp 17.000 per kaleng, dari normalnya di bawah Rp 10.000 per kaleng.

Terkait adanya kenaikan harga susu Bear Brand di pasaran, Debora mengatakan, pihaknya tidak melakukan kenaikan harga atas produk-produk Nestle Indonesia, termasuk produk susu Bear Brand.

"Mengenai adanya kenaikan harga di e-commerce untuk produk-produk Bear Brand, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan persaingan usaha, kami tidak dapat menentukan harga jual akhir produk kami,"  ucap Debora.

Ia mengatakan, yang dapat dilakukan Nestle Indonesia adalah berusaha semaksimal mungkin untuk memasok terus produk susu Bear Brand agar dapat memenuhi permintaan konsumen.

Debora menekankan, selama masa pandemi, Nestle Indonesia terus fokus untuk memenuhi permintaan konsumen. Hal itu dilakukan pula dengan memastikan keberlangsungan operasi pabrik-pabrik mereka.

"Saat ini semua pabrik dan pusat distribusi kami beroperasi," kata dia.

Baca juga: Soal Laporan 60 Persen Produk Nestle Tidak Sehat, BPKN Minta Masyarakat Tetap Tenang


Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com