Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Pambudi: Anak Buah Sri Mulyani yang Diangkat Jadi Komisaris Pertamina

Kompas.com - 04/07/2021, 13:30 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Heru Pambudi diangkat menjadi Komisaris PT Pertamina (Persero) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Dia ditunjuk untuk menggantikan Isa Rachmatawarta yang merupakan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan dan menjabat sebagai komisaris di Pertamina.

Penunjukan dewan komisaris baru Pertamina itu tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-222/MBU/07/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina. Keputusan itu ditetapkan pada 2 Juli 2021.

Baca juga: Erick Thohir Rombak Komisaris Pertamina, Ahok Tetap Komut

Profil Heru Pambudi

Mengutip laman setjen.kemenkeu.go.id, Heru ahir di Bondowoso pada tanggal 11 Febuari 1970. Dia merupakan salah satu anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Di Kementerian Keuangan, Heru menjabat sebagai Sekertaris Jenderal. Sebelumnya dia juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.

Di bidang pendidikan, Heru menempuh pendidikan S1 Ekonomi Manajemen di Universitas Indonesia. Gelar Sarjana Ekonominya diraih pada tahun 1996.

Kemudian, dia juga menempuh pendidikan S2 di Universitas of Newcastle Upon Tyne, Inggris dan mendapatkan gelar Master of Law pada tahun 2001.

Pria kelahiran Bondowoso ini mengawali karir Pegawai Negeri Sipil sebagai pelaksana di Kementerian Keuangan pada tahun 1992 di Direktorat Verifikasi, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai II pada tahun 2002, sebagai Kepala Seksi Impor pada tahun 2003.

Tahun 2007 dipromosikan menjadi Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A4 Tanjung Uban, kemudian tahun 2008 menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Kerjasama Internasional III.

Baca juga: Iggi Haruman Achsien; Staf Ahli Wapres yang Diangkat Jadi Komisaris Pertamina

Pada 26 Maret 2010 dipromosikan menjadi Tenaga Pengkaji Bidang Pelayanan dan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai, tahun 2011 menjadi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi, dan pada 19 Maret 2015 menjadi Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai. Pada 1 Juli 2015 beliau dipercaya menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.

Setelah itu, dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal yang dilantik pada 12 Maret 2021. Atas pengabdiannya hingga saat ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menganugerahkan penghargaan Satyalancana Karya Satya XX.

Sebelumnya diberitakan, Erick Thohir kembali merombak jajaran komisaris PT Pertamina (Persero).

Kali ini terdapat tiga nama baru yang diangkat menjadi komisaris di perusahaan energi pelat merah itu. Ketiganya yakni Heru Pambudi sebagai Komisaris serta Ahmad Fikri Assegaf dan Iggi Haruman Achsien sebagai Komisaris Independen.

Keputusan itu ditetapkan Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina.

"Pengangkatan dan pemberhentian anggota dewan komisaris dilakukan melalui RUPS sebagai salah satu kewenangan pemegang saham," ujar Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman dalam keterangannya, Minggu (4/17/2021).

Penunjukan dewan komisaris baru Pertamina itu tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-222/MBU/07/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina. Keputusan itu ditetapkan pada 2 Juli 2021.

Dalam surat keputusan tersebut, pemegang saham mengukuhkan pemberhentian dengan hormat kepada Isa Rachmatarwata sebagai Komisaris Perusahaan Perseroan yang dijabat sejak Desember 2019.

Baca juga: Bantah Arya Sinulingga, Ahok Sebut Limit Kartu Kredit Petinggi Pertamina Capai Rp 30 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com