Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Indonesia Bakal Sulit Kembali ke Sebelum Pandemi?

Kompas.com - 04/07/2021, 20:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan mampu lebih tinggi dari 5 persen, seperti capaian pada masa sebelum pandemi Covid-19.

Hal itu dikarenakan nilai incremental capital output ratio (ICOR) yang terbilang masih tinggi.

ICOR merupakan rasio antara tambahan investasi dengan pertumbuhan output yang berfungsi untuk menunjukkan tingkat efisiensi investasi di suatu negara. Semakin tinggi nilai ICOR, maka semakin tidak efisien investasi di negara tersebut.

Kepala Center of Macroeconomic and Finance Indef, M. Rizal Taufikurahman mengatakan, nilai ICOR yang masih di atas Produk Domestik Bruto (PDB) menunjukan perbaikan iklim usaha dan pertumbuhan industri sangat berat untuk mendongkrak ekonomi ke depan.

Baca juga: PPKM Darurat, Sri Mulyani Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Tak Sampai 6,5 Persen

"ICOR yang masih jauh dari harapan, di mana angkanya sampai sekarang 6,8 persen, di atas dari pertumbuhan ekonomi kita, yah katakanlah dengan tahunan (2019) minus 2,07 persen, ini semakin jauh," ujarnya dalam webinar Indef, Minggu (4/7/2021).

Oleh sebab itu, ia menilai, perlu adanya kebijakan menurunkan ICOR melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan nilai tambah melalui dorongan teknologi, dan peningkatan produktivitas industri pengolahan.

"Industrialisasi ini menjadi urgent dalam menjawab tantangan ke depan. Saya kira di tengah pandemi seharunya (mendorong) industri pengolahan berbasis sumber daya alam yang sangat melimpah di Indonesia, tentu dalam hal ini manajemen pengelolaan juga menjadi perhatian penting," jelas dia.

Rizal mengatakan, efisiensi pada investasi menjadi hal yang perlu benar-benar diperhatikan, bukan hanya sekedar reformasi fiskal melainkan perlu diimbangi dengan perbaikan iklim investasi.

Opini di publik mengenai kasus korupsi, birokrasi yang terlalu panjang, hingga akses keuangan yang masih cukup berat, sangat mempengaruhi iklim investasi di Indonesia.

"Jadi ada beberapa aspek yang mestinya perlu diperbaiki dari hal-hal itu," katanya.

Baca juga: Tahun 2021, Ekonomi Indonesia Diproyeksi Hanya Tumbuh 4,7 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com