Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips Dapatkan Cuan dari ORI

Kompas.com - 05/07/2021, 06:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - ORI atau Obligasi Ritel Indonesia merupakan salah satu investasi yang disediakan oleh Pemerintah untuk individu yang berkewarganegaraan Indonesia.

Menurut Perencana Keuangan Finansialku , Gembong, CFP®, dengan berinvestasi di ORI, kamu
bisa membantu Pemerintah membangun negeri yang nantinya akan membiayai Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Selain membantu negara, kamu juga bisa mendapatkan cuan dari ORI. Misalnya, kamu memiliki kupon ORI dengan 6 persen per tahun dan jangka waktunya adalah 3 tahun.

Baca juga: Milenial Jadi Investor Terbesar SBR

Maka kamu bisa mendapatkan pembayaran kupon sebesar 6 persen tiap tahunnya selama 3
tahun. Pada saat tahun ketiga, kamu juga akan mendapatkan kembali pokok atau modal
investasinya.

Meski menjanjikan, diperlukan berbagai tips yang jitu agar kamu bisa memaksimalkan hasilnya.

Simak 3 tips berikut:

1. Mulailah berinvestasi dengan nyaman dan aman

Sebelum berinvestasi, penting bagi kamu untuk memiliki dana darurat sebagai pencegahan bila kamu  mengalami kerugian. Hal inilah yang bisa membuat kamu nyaman dan aman dalam berinvestasi.

Gembong menyebutkan, cara menjadi investor ORI pun sekarang bisa dengan mudah melalui 4 langkah saja, sebagai berikut.

  • Melakukan registrasi pada mitra penjual ORI, misalnya Bank, perusahaan sekuritas atau Fintech.
  • Melakukan pemesanan sesuai dengan modal yang ingin diivestasikan.
  • Dilanjutkan dengan membayar harga ORI.
  • Terakhir, kamu akan mendapatkan konfirmasi dengan NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara).

“Kamu bisa dimulai dari investasi sebesar Rp 1 juta atau maksimal Rp 3 miliar,” ungkapnya.

Baca juga: Mana Lebih Oke, Sukuk Tabungan, ORI, atau Deposito?

2. Dapat cashflow tetap dari kupon ORI

Tujuan berinvestasi di produk ORI adalah mendapatkan stabilitas pendapatan bulanan sebagai passive income.

Investor pun bisa dapat optimasi return jika dibandingkan dengan tabungan atau deposito,”
sebut Gembong.

Dengan berinvestasi di ORI, kamu bisa melakukan diversifikasi terkait dengan risiko fluktuasi di pasar saham. Karena return ORI selalu di atas tingkat inflasi.

Harga ORI bisa naik-turun sesuai dengan mekanisme pasar. Namun secara umum, tingkat fluktuasi yang rendah dan likuid bisa dijual di pasar sekunder.

Misalnya, investor butuh penjualan ORI atau mendapatkan potensi capital gain dari ORI. Jika
ingin melakukan trading, manfaatkanlah momentum pada saat harga ORI sedang naik.

Baca juga: Mau Investasi ORI? Kenali Karakteristiknya

3. Jadikan tujuan keuangan kurang dari 3 tahun

Profil risiko investor untuk ORI adalah konservatif dengan risiko yang rendah. “Fluktuasi harga ORI yang rendah, aman, dan dapat kepastian pembayaran kupon bulanan akan membantu tujuan keuangan jangka menengah antara 1-3 tahun,” jelas Gembong.

Selain bisa digunakan sebagai passive income, ORI juga bisa dijadikan tabungan untuk tujuan
jangka menengah.

Namun kata Gembong, ORI ini tidak cocok untuk karakter investor jangka panjang yang
mengejar pertumbuhan (growth), seperti di saham dan reksa dana saham. (Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com