Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Susu Beruang Melonjak, Nestle: Kami Tak Bisa Menentukan Harga

Kompas.com - 05/07/2021, 09:22 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini terjadi fenomena berburu produk susu Bear Brand, yang lebih dikenal sebagai Susu Beruang, oleh masyarakat di sejumlah toko hingga marketplace. Di beberapa daerah, selain stoknya mulai langka, harganya pun melonjak tinggi. 

Bahkan dalam sebuah video yang viral, puluhan pengunjung di sebuah pusat perbelanjaan di Tangerang saling berebut produk susu beruang

Menanggapi hal tersebut, Nestle Indonesia akhirnya buka suara setelah permintaan produk mereka semakin melonjak dan harganya di pasaran melambung.

Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia, Debora R Tjandrakusuma mengatakan bahwa pihaknya tak bisa menentukan harga produk Susu Beruang di konsumen akhir.

Baca juga: Syarat Perjalanan PPKM Darurat: Darat, Laut, Udara, dan KA

"Mengenai adanya kenaikan harga di e-commerce untuk produk-produk Bear Brand, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan persaingan usaha, kami tidak dapat menentukan harga jual akhir produk kami," jelas Debora dalam keterangannya seperti dikutip Senin (5/7/2021).

Tingginya permintaan akan susu Bear Brand memang sekaligus meningkatkan harga produk tersebut. Berdasarkan pemantauan di sejumlah e-commerce harga susu Bear Brand banyak dijual sekitar Rp 15.000-Rp 17.000 per kaleng, dari normalnya di bawah Rp 10.000 per kaleng.

Dia melanjutkan, Nestle Indonesia juga terus berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi permintaan konsumen, terutama selama pandemi Covid-19 ini.

"Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa, guna memenuhi permintaan para konsumen akan produk-produk kami, dengan mengotimalkan kapasitas produksi dan rantai pasokan, terutama untuk produk susu Bear Brand," tutur Debora.

Baca juga: Lengkap, Link Pendaftaran CPNS 2021 di 40 Instansi Pemerintah Pusat

Ia mengatakan, yang dapat dilakukan Nestle Indonesia adalah berusaha semaksimal mungkin untuk memasok terus produk susu Bear Brand agar dapat memenuhi permintaan konsumen.

Debora menekankan, selama masa pandemi, Nestle Indonesia terus fokus untuk memenuhi permintaan konsumen. Hal itu dilakukan pula dengan memastikan keberlangsungan operasi pabrik-pabrik mereka.

"Saat ini semua pabrik dan pusat distribusi kami beroperasi," kata dia.

Selama pandemi Covid-19 Nestle Indonesia tetap fokus memenuhi permintaan konsumen terkait makanan dan minuman bernutrisi seperti Bear Brand, Dancow, dan Milo.

Baca juga: Susu Beruang Jadi Rebutan, Ini Kata Nestle


Permintaan yang tinggi pada produk Bear Brand itu tercermin dari sebuah video yang viral di media sosial. Video itu menunjukkan sejumlah orang tengah berebut susu merek Bear Brand di sebuah pusat perbelanjaan.

 

Bahkan topik bahasan mengenai susu beruang sempat menjadi trending topic di Twitter dan Instagram.

Video yang viral dengan durasi 29 detik itu dibagikan oleh akun Twitter Eza Hazami (@ezash) dengan dibarengi caption 'Terpantau sedang rebutan susu'.

Hingga siang ini, video tersebut sudah ditonton 772.200 kali dengan mendapatkan 4.031 retweet, dan disukai 11.285 akun twitter

Baca juga: Minat Daftar CPNS Petugas Avsec Bandara? Ini Besaran Gaji Per Bulannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas.com


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com