Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rebutan Susu Beruang, Nestle: Kami Tidak Menaikkan Harga

Kompas.com - 05/07/2021, 12:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingginya minat masyarakat beberapa waktu belakangan ini untuk membeli produk susu Bear Brand atau dikenal dengan susu beruang, membuat harganya pun meningkat di pasaran.

Seperti pada e-commerce, harganya saat ini bervariasi menjadi berkisar Rp 15.000-Rp 17.000 per kaleng, dari sebelumnya hanya di bawah Rp 10.000 per kaleng.

Menanggapi fenomena kenaikan harga tersebut, Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia Debora R. Tjandrakusuma memastikan, perseroan tidak menaikkan harga jual susu Bear Brand.

"Kami tidak melakukan kenaikan harga atas produk-produk kami termasuk produk susu Bear Brand, dan kami terus menerus memaksimalkan upaya kami untuk memasok produk susu Bear brand kepada para konsumen," ujar Debora dalam keterangannya kepada Kompas.com, dikutip Senin (5/7/2021).

Baca juga: Susu Beruang Jadi Rebutan, Ini Kata Nestle

Ia menyatakan, mengenai kenaikan harga susu Bear Brand yang terjadi di pasaran, pihaknya tidak dapat menentukan harga jual akhir. Perseroan hanya dapat berupaya terus memaksimalkan pasokan produk susu tersebut agar memenuhi permintaan konsumen saat ini.

"Mengenai adanya kenaikan harga di e-commerce untuk produk-produk Bear Brand, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan persaingan usaha, kami tidak dapat menentukan harga jual akhir produk kami," kata dia.

Sebelumnya, tingginya permintaan akan susu Bear Brand tercermin dari sebuah video yang viral di media sosial. Video itu menunjukkan sejumlah orang tengah berebut susu merek Bear Brand di sebuah pusat perbelanjaan.

Debora mengatakan, Nestle Indonesia akan melakukan langkah terbaik agar dapat memenuhi permintaan para konsumen terkait produk-produknya dengan mengotimalkan kapasitas produksi dan rantai pasokan, terutama untuk produk susu Bear Brand.

Selama pandemi Covid-19, kata dia, perseroan fokus pada tanggung jawab untuk memenuhi permintaan konsumen akan produk-produk makanan dan minuman bernutrisi, dengan memastikan keberlangsungan operasi pada pabrik-pabrik perseroan.

"Saat ini semua pabrik dan pusat distribusi kami beroperasi. Pada saat yang sama kami juga memastikan kesehatan dan keselamatan para karyawan, mitra bisnis dan pelanggan," ujar Debora.

Baca juga: Menkes Tetapkan Harga Ivermectin Rp 7.500

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com