Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toba Pulp Lestari Prioritaskan Aspek Keberlanjutan Dalam Kegiatan Bisnis

Kompas.com - 05/07/2021, 13:57 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toba Pulp Lestari Tbk, selaku emiten dan produsen pulp, menyatakan seluruh kegiatan operasional patuh terhadap aturan yang ditetapkan oleh regulator.

Direktur Toba Pulp Lestari Jandres Silalahi mengatakan hal ini untuk menepis berbagai tudingan sejumlah pihak mengenai kegiatan operasional perusahaan yang disebut tidak memerhatikan aspek keberlanjutan (sustainability).

TPL hingga saat ini memiliki area pengelolaan hutan dengan luas gross mencapai 167.912 hektare. Dari jumlah luasan tersebut, perusahaan hanya mengalokasi sebanyak 70.074 hektare (42 persen) untuk Tanaman Pokok atau tanaman produksi yang dalam hal ini adalah eucalyptus.

Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Pelaku Usaha Bikin Produk Ramah Lingkungan

 

Sementara sisanya seluas 55.316 hektare (33 persen) dialokasikan untuk Tanaman Kehidupan (tanaman pangan kemitraan dengan masyarakat setempat), dan 42,522 (25 persen) sebagai kawasan lindung.

"Meskipun perusahaan telah mengalokasikan 70.074 hektare untuk Tanaman Pokok/tanaman produksi, namun realisasi lahan yang dimanfaatkan hanya mencapai 48.000 hektare," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (5/7/2021).

Menurut Jandres, ini dilakukan karena TPL memperhatikan aspek-aspek sosial, topografi, lingkungan serta aspek-aspek sustainability yang telah menjadi komitmen Perusahaan; seperti area yang memiliki stok karbon tinggi (High Carbon Stock/HCV) dan area dengan nilai konservasi tinggi (High Convservation Stock/HCS).

Sementara itu dalam kaitannya dengan aspek sosial-ekonomi, perseroan telah berhasil menyelesaikan sejumlah isu sosial yang terkait dengan lahan dengan berpedoman pada Permen LHK No.83 tahun 2016 tentang Perhutanan Sosial.

Baca juga: Chatib Basri: Isu Lingkungan Masih Dianggap sebagai Barang Mewah

"Pendekatan kemitraan ini merupakan solusi terbaik karena terbukti memberi manfaat yang berkelanjutan dan pasti, khususnya buat masyarakat, pemerintah setempat maupun negara," kata Jandres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com