Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Arti Konglomerasi Bisnis

Kompas.com - 05/07/2021, 16:00 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konglomerasi adalah istilah yang barangkali sudah tak asing lagi di telinga. Ada banyak contoh konglomerasi bisnis di Indonesia, baik swasta maupun perusahaan BUMN. 

Secara sederhana, konglomerasi adalah perusahaan besar atau induk yang beranggotakan berbagai macam perusahaan dan bergerak dalam berbagai bidang usaha. Konglomerasi bisnis juga seringkali disebut sebagai holding company atau holding saja.

Dikutip dari Investopedia, konglomerasi adalah bisnis yang terdiri dari beberapa perusahaan terpisah dan berbeda-berbeda. Dalam konglomerasi bisnis, satu perusahaan induk memiliki saham pengendali pada perusahaan-perusahaan yang kecil yang masing-masing menjalankan bisnis secara terpisah.

Dalam beberapa kasus, konglomerasi bisnis dari induk tak selamanya memiliki saham mayoritas atau saham pengendali di perusahaan lainnya, namun bisa berupa penempatan saham minoritas di banyak perusahaan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Pailit dan Bedanya dengan Bangkrut

Dengan konglomerasi bisnis, perusahaan induk dapat mengurangi risiko kerugian pada bisnis intinya, karena bisnisnya sudah terdiversifikasi. Saat bisnis perusahaan induk merugi atau lesu, anak dan cucu perusahaan masih bisa menyumbangkan pendapatan.

Namun tak selamanya bentuk konglomerasi bisnis menguntungkan. Apalagi bagi perusahaan yang mendiversifikasi usahanya menyimpang jauh dari bisnis utama sang induk.

Itu sebabnya, perusahaan-perusahaan konglomerasi besar saat ini cenderung terspesialisasi atau fokus pada integrasi bisnis yang masih berkaitan.

Contoh perusahaan konglomerasi media, perusahaan pemilik stasiun televisi bisa saja membeli perusahaan penyiaran radio, penerbit surat kabar, penerbit buku, hingga perusahaan periklanan.

Baca juga: Apa Itu Bank Kustodian dalam Investasi Reksadana?

Konglomerat makanan seperti pembuat mi instan bisa memulai konglomerasi bisnis dengan mengakuisisi perusahaan distributor tepung terigu, membeli perusahaan minyak sawit, membeli saham perusahaan membuat kemasan, dan perusahaan logistik untuk memperlancar pengiriman barangnya.

Saat perusahaan anak mengalami kerugian atau prospek bisnisnya tak lagi cerah dan justru membebani induknya, perusahaan tersebut bisa dilepas atau didivestasi.

Masing-masing anak perusahaan dan cucu berjalan sendiri-sendiri, bahkan terkadang saling bersaing. Dalam struktur organisasi, pimpinan perusahaan anak setingkat manajer lazimnya masih harus melapor kepada manajemen atas di perusahaan induk.

Para ekonomi melihat bahwa konglomerasi adalah model bisnis yang besar namun efisien. Saking besarnya aset perusahaan konglomerasi, pemilik konglomerasi bisnis atau konglomerat adalah mereka yang masuk daftar orang-orang terkaya di suatu negara, bahkan di dunia.

Baca juga: Apa Itu Startup dan Contohnya?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com