Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN EDUKASI KOMPASIANA] Pertimbangan Memilih Beasiswa Luar Negeri | Apa Salah IPK Tinggi? | Manfaat Tugas yang Bejibun

Kompas.com - 05/07/2021, 20:32 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Meraih beasiswa ke luar negeri adalah harapan banyak orang. Meski penuh tantangan untuk mewujudkannya.

Tantangan tersebut mulai dari nilai atau prestasi akademik hingga soal biaya, baik itu biaya pendidikan maupun biaya perjalanan menuju negara tertuju.

Kendati begitu, saat ini sudah lebih banyak negara yang membuka beasiswa di Indonesia sekaligus mempermudah dalam penerimaannya.

Dengan begitu bagi peminat beasiswa akan lebih besar berpeluang meraih beasiswa tersebut.

Nah, ketika kamu tengah berminat mengejar beasiswa ke luar negeri jangan lupakan juga pertimbangan yang perlu dipikirkan matang-matang, seperti tujuan negara, bidang studi, hingga soal biaya.

Selain soal beasiswa ada juga terkait seputar indeks prestasi kumulatif dan manfaat kamu dapat tugas yang banyak.

Berikut konten-konten menarik dan populer kanal Edukasi di Kompasiana:

1. Beberapa Pertimbangan dalam Memilih Beasiswa Studi ke Luar Negeri

Kompasianer Novi Setyowati punya beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan jika ingin mencoba studi ke luar negeri melalui jalur beasiswa.

Pertama menurutnya adalah negara tujuan. Beberapa program beasiswa ditawarkan langsung oleh negara penyelenggara untuk memberikan kesempatan mengenyam pendidikan di negara tersebut. Sebut saja DAAD oleh Jerman, Fulbright oleh Amerika, atau Chevening Scholarship oleh Inggris.

Nah dari berbagai penyelenggara tersebut sleanjutnya tinggal kita tentukan ke mana tujuannya.

Dengan menentukan tujuan, dikatakan Novi, kita bisa lebih fokus mengatur upaya-upaya kita agar selalu selaras dengan persyaratan yang diinginkan oleh program beasiswa tersebut. (Baca selengkapnya)

2. Apa yang Salah dengan Memiliki IPK Tinggi?

"Punya IPK tinggi juga belum tentu sukses!"

Ungkapan itu mungkin sudah tidak asing. Namun pertanyaannya apa yang salah dengan memiliki IPK tinggi?

Kompasianer Firda Fatimah mengatakan memiliki IPK tinggi tidaklah salah, yang salah mungkin hanya ungkapan itu sendiri.

Menurut dia, mungkin ungkapan "Apa yang Salah dengan Memiliki IPK Tinggi?" dapat diganti dengan "Kesuksesan tidak ditentukan oleh tinggi dan rendahnya IPK seseorang".

Selain itu, masih menurutnya, Memiliki IPK tinggi juga diperlukan asal tidak mengabaikan hal-hal lain yang sudah semestinya juga dimiliki. Kecerdasan intelektual yang dimiliki seseorang perlu diimbangi oleh kecerdasan-kecerdasan yang lain.

"Sehingga dalam meraih kesuksesan, seseorang baik dengan IPK tinggi, pas-pasan, ataupun rendah dapat mengusahakan semuanya berjalan dengan seiras dan setimbang," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Manfaat yang Bisa Kamu Dapat dari Tugas Sekolah atau Kuliah yang Bejibun

Menurut Kompasianer Irmina Gultom, disadari atau tidak, ada banyak manfaat yang didapat dari kebiasaan mengerjakan banyak tugas.

Pertama, melatih jiwa kerja keras. Untuk mengembangkan diri, kita memerlukan tantangan yang bisa mendorong kita untuk mengerahkan seluruh kemampuan dan usaha kita.

"Banyaknya tugas yang kita terima saat sekolah maupun kuliah, dapat digolongkan sebagai tantangan atau tekanan yang akan melatih mental kita untuk terbiasa bekerja keras," tulisnya. (Baca selengkapnya) (IBS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com