Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Terkait Covid-19 Langka dan Mahal, Luhut: Kita Jangan Diatur oleh Orang-orang Serakah!

Kompas.com - 06/07/2021, 07:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi peringatan kepada seluruh produsen obat-obatan untuk tidak memainkan harga jual di pasar.

Luhut minta dalam kurun waktu tiga hari seluruh pasokan obat-obatan terkait Covid-19 sudah dikeluarkan dan harganya harus juga sudah turun. Jika tidak, ia mengancam akan merazia gudang-gudang obat tersebut.

"Saya tekankan apabila dalam 3 hari ke depan kami masih dapatkan harga-harga yang cukup tinggi atau terjadi kelangkaan, maka kami akan mengambil langkah-langkah tegas dengan merazia seluruh gudang-gudang mereka yang sudah kami identifikasi keberadaannya," ungkap dia dalam konferensi pers virtual, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Erick Thohir Minta BUMN Farmasi Segera Edarkan Ivermectin ke Pasar

Sebagai Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut pun meminta untuk Porli dan Polda melakukan patroli terhadap gudang-gudang obat untuk memastikan tak ada yang menimbun, sehingga pasokan obat terkait Covid-19 bisa cukup di pasaran.

"Saya ulangi, paling lambat Rabu, jadi Kamis tidak boleh terjadi kelangkaan (obat)," tegas Luhut.

Ia mengakui, bahwa banyak produsen yang masih mengambil untung dengan cara menaikkan harga obat melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Seperti diketahui, pemerintah telah mengatur HET 11 obat terkait Covid-19 yang tertuang dalam Keputusan Menkes Nomor HK.01.07/MENKES/4826/2021 dan diteken pada 2 Juli 2021 lalu.

Baca juga: Menkes Tetapkan Harga Ivermectin Rp 7.500

"Aturan HET obat-obatan ini telah dibuat dan itu telah dihitung dengan cermat, jadi pasti perusahaan tidak akan dirugikan. Tapi jangan juga (perusahaan) ambil keuntungan dari kesulitan masyarakat saat ini," kata Luhut.

Oleh sebab itu, Luhut menegaskan, untuk aparat harus bisa mengambil tindakan tegas bagi pihak-pihak yang terbukti melakukan penimbunan dan memainkan harga obat-obatan.

"Kita jangan mau diatur oleh orang-orang yang serakah, saya tekankan hal ini, kita harus tindak tegas. Kita sudah peringatkan dan jika peringatan tidak dengarkan maka kita akan tindak tegas," pungkasnya.

Baca juga: Erick Thohir: Lonjakan Harga Obat Terapi Covid Menyakiti Hati Rakyat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com