Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Target Pertumbuhan Ekonomi hingga Nilai Tukar Rupiah yang Disepakati DPR dan Pemerintah

Kompas.com - 06/07/2021, 15:20 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah sepakat untuk melakukan perubahan terhadap sejumlah asumsi makro dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2022.

Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI Muhidin Mohamad Said mengatakan, perubahan tersebut dilakukan selaras dengan perkembangan ekonomi nasional, yang diproyeksi akan terdampak seiring dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 selama beberapa pekan terakhir.

"Kita harus mampu merancang kebijakan fiskal yang efektif fleksibel dan responsif namun tetap dalam kerangka prudent dan akuntabel," katanya dalam gelaran Rapat Paripurna DPR, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Harga Emas dan Minyak Dunia Naik

Untuk asumsi makro, pertumbuhan ekonomi tahun 2022 tetap ditargetkan berada di rentang 5,2-5,8 persen.

Kemudian, inflasi ditargetkan berada pada rentang 3 persen plus minus 1.

Adapun sejumlah indikator asumsi makro yang dilakukan perubahan yaitu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, harga minyak mentah nasional, dan lifting minyak dan gas.

Nilai tukar rupiah diubah menjadi Rp 13.900-14.800 per dollar AS, menguat dibanding sebelumnya Rp 13.900-15.00 per dollar AS.

Kemudian, harga minyak mentah yang disepakati oleh DPR dan pemerintah ialah 55-70 dollar AS per barrel, lebih tinggi dibanding sebelumnya 55-65 dollar AS per barrel.

Baca juga: DPR: Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen pada 2022 Sulit Dikejar, Jika...

Sementara untuk target lifting minyak bumi dirubah menjadi 686.000-750.000 barrel per hari, dari sebelumnya 686.000-726.000 barrel per hari.

"Lifting gas bumi 1.031 sampai 1.103 (juta barrel minyak ekuvalen per hari), kesepakatan 1.031 sampai 1.200," kata Muhidin.

Muhidin menyebutkan, pemerintah perlu mendongkrak pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun ini, sehingga target pertumbuhan ekonomi tahun depan dapat tercapai.

"Pemerintah sangat sulit mengejar target pertumbuhan PDB tahun depan minimal 5 persen bila pertumbuhan PDB kita pada tahun ini di bawah 3 persen," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com