Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Sistem Informasi Pasar Kerja Nasional, Kemenaker Optimis Penuhi Permintaan Tenaga Kerja

Kompas.com - 06/07/2021, 17:07 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi mengatakan, pihaknya optimis dapat memiliki forecasting demand atau ketepatan dalam perkiraan permintaan tenaga kerja melalui sistem informasi pasar kerja nasional labor market information system (LMIS).

“Dengan forecasting demand yang tepat, maka dapat mempersiapkan supply atau ketersediaan tenaga kerja lebih dini,” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (6/7/2021).

Guna mewujudkan sistem informasi pasar kerja nasional, Kemenaker terus berupaya mengoptimalkan peran pusat pasar kerja.

Pernyataan tersebut Anwar sampaikan saat menjadi pembicara pada web seminar (webinar) bertajuk "Strategi Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja Nasional," Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Dorong Kualitas SDM, Kemenaker Optimalkan Integrasi Informasi Pasar Kerja

Dalam kesempatan itu, ia berharap, seluruh sistem informasi pasar kerja yang telah ada dapat diintegrasikan melalui sistem informasi pasar kerja nasional.

Adapun sistem informasi pasar kerja tersebut, baik yang dikelola kementerian atau lembaga pemerintah maupun swasta.

Menurut Anwar, sistem informasi pasar kerja yang terintegrasi merupakan suatu keniscayaan. Utamanya terintegrasi dengan data terkait kondisi industri.

“Dengan integrasi itu maka dapat menghasilkan data untuk membantu penyiapan tenaga kerja yang siap diserap industri,” imbuhnya.

Diperlukan sinergi dan kolaborasi antar unit

Pada kesempatan tersebut, Anwar mengatakan, diperlukan adanya sinergi dan kolaborasi antar unit yang ada di Kemenaker dan kementerian atau lembaga lain agar pusat pasar kerja berjalan optimal.

Sebab, kata dia, dengan sinergi dan kolaborasi dapat memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

"Mari bersinergi secara berkesinambungan untuk memberikan kontribusi dan partisipasi positif dalam meningkatkan kompetensi masyarakat guna mewujudkan indonesia sejahtera," ucap Anwar.

Ia mengaku, terdapat banyak pihak mengharap kehadiran pusat pasar kerja.

Baca juga: Menaker Ida Minta Pemda Optimalkan SDM Daerah Agar Bisa Masuk Pasar Kerja

Pasalnya, sebut Anwar, unit ini memiliki data ketenagakerjaan lengkap, serta berbagai panduan yang memudahkan para pencari kerja (pencaker) untuk mendapatkan pekerjaan sesuai bidangnya.

Tak hanya itu, pusat pasar kerja juga bermanfaat membantu meningkatkan kemampuan tenaga kerja Indonesia ke depan.

"Maka dari itu banyak yang berharap kepada pusat pasar kerja. Utamanya agar dapat menjadi hub atau jembatan bagi tenaga kerja dan peluang maupun kesempatan kerja yang ada," ujar Anwar.

Peran sistem informasi pasar kerja

Pada kesempatan yang sama, Direktur Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) Mahatmi Parwitasari Saronto menyatakan, sistem informasi pasar kerja memiliki peran penting dari sisi supply dan demand.

Dari sisi supply, kata dia, pemerintah berkewajiban menyiapkan angkatan kerja yang sehat dan didukung dengan keahlian memadai, cerdas, inovatif, serta adaptif.

Sementara itu, dari sisi demand, pemerintah harus mengejar upaya untuk meningkatkan investasi, ekspor, mengembangkan sumber pertumbuhan baru, kewirausahaan, perbaikan infrastruktur sederhana, dan perbaikan iklim investasi.

"Semua ini bertujuan untuk menurunkan angka pengangguran. Jadi, peran informasi pasar kerja di antara kedua sisi supply dan demand," ujar Mahatmi.

Baca juga: Tekan Angka Pengangguran, Kemenaker akan Perbanyak Program Padat Karya

Untuk supply, imbuh dia, yaitu mempertemukan dari angkatan kerja, sedangkan demand akan dikembangkan atau menjadi tujuan pembangunan sampai tahun 2024.

Sementara itu, Deputi IV Bidang Ekonomi Digital Ketenagakerjaan dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Rudy Salahuddin menyatakan, keberadaan sistem informasi pasar kerja dapat berperan dalam meningkatkan produktivitas nasional.

Menurutnya, sistem informasi pasar kerja dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan terkait ketenagakerjaan.

Kebijakan itu, seperti update Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), program pelatihan dan pemagangan untuk pengangguran atau pencaker atau untuk pengembangan pelatihan bersifat upskilling atau reskilling bagi tenaga kerja.

Baca juga: Menaker Ida Ajak Perusahaan Jepang Rekrut Tenaga Kerja Lokal dalam Program Magang

"Sistem informasi pasar kerja juga membantu lembaga pendidikan sebagai supplier atau pemasok tenaga kerja untuk melakukan perbaikan. Hal ini guna mengurangi mismatch atau ketidakcocokan. Misalnya, dengan menyesuaikan kurikulum dan rekognisi pembelajaran," ujar Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com