Membuka mal kembali dari tidur berminggu-minggu tidak seperti membalikkan tangan. Perlu waktu jauh lebih panjang dari lamanya durasi waktu mal ditutup untuk mendatangkan kembali pelanggan.
Dalam sejarah modern, belum ada kajian dan contoh bangkitnya mal setelah lama pingsan terdampak pandemi.
Ilmu-ilmu manajemen dan kaidah-kaidah bisnis belum mampu untuk menganalisis karena belum ada pembandingnya.
Lalu bagaimana masa depan mal? Kearifan kuno akhirnya yang akan menjawab.
Pada awal mula, tidak dapat dibenarkan mendirikan perusahaan untuk tujuan yang sifatnya tidak mewakili kepentingan umum. (John P. Davis, Corporation, ditulis pada 1800-an).
Mendirikan perusahaan ada unsur-unsur ilahiah. Alhasil nama-nama perusahaan yang kemudian menjadi raksasa, awal mula banyak diambil dari Kitab Suci, seperti Bethlehem Steel, Quaker Oat, Samsonite.
Saya percaya tangan-tangan ilahiah nanti yang akan menyelamatkan mal dan produk turunannya. Karena pada mal tempat mencari rejeki bagi jutaan manusia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.