Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesi Pembukaan, IHSG Bergerak Zona Hijau tetapi Rupiah Melemah

Kompas.com - 07/07/2021, 10:17 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (7/7/2021) berada di zona hijau. Berdasarkan data RTI, pukul 09.19 WIB, IHSG menguat 0,14 persen atau 8,1 poin ke level 6.055,28.

Pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup menguat pada level 6.047,11. Sebanyak 181 saham menguat, 185 melemah, dan 191 tidak mengalami perubahan harga.

Sementara itu, nilai transaksi yang diraup pagi ini sebesar Rp 4,08 triliun dari 13,5 miliar lembar saham yang diperjualbelikan.

Baca juga: Naik Rp 1.000, Simak Rincian Lengkap Harga Emas Antam Hari Ini

Adapun di seluruh pasar, investor asing melakukan aksi jual dengan jumlah transaksi sebesar Rp 1,03 miliar.

Prediksi penguatan IHSG tersebut menurut Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper, secara teknikal candlestick membentuk long white body didukung volume yang cukup tinggi mengindikasikan potensi bullish.

"Namun, perlu diwaspadai pergerakan masih dibayangi sentimen negatif dari dalam negeri terkait jumlah kasus dan tingkat kematian Covid-19 serta masih harus mencermati dampak dari PPKM Darurat," kata dia dalam proyeksi tersebut.

Menantikan rilis cadangan devisa serta data perekonomian Indonesia membuat pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha menggeser rentang konsolidasinya ke arah yang lebih baik.

Hal ini dikemukakan CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, pada proyeksinya.

Baca juga: IHSG Diproyeksikan Konsolidasi, Ini Saham-saham yang Bisa Ditimbang

"Sentimen dari jelang rilis data perekonomian pada hari ini tentang cadangan devisa terlihat masih akan berada dalam kondisi terkendali. Hal ini cukup menjadi tantangan untuk dapat mendorong kenaikan IHSG secara signifikan. Hari ini, IHSG berpotensi bergerak terkonsolidasi," kata dia.

Di pasar spot, posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) bergerak ke arah teritori negatif.

Berdasarkan data Bloomberg, pukul 09.55 WIB, kurs rupiah melemah ke Rp 14.505 per dollar AS atau turun 35 poin. Padahal, posisi Selasa (6/7/2021), mata uang Garuda ini sempat menguat pada level Rp 14.470 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com