Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada PPKM Darurat, Simak Strategi Investasi Ini

Kompas.com - 08/07/2021, 17:10 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi pandemi Covid-19 hingga kini belum mereda, bahkan lonjakan kasus belakangan ini mendorong pemerintah menerapkan PPKM Darurat dengan menutup segala kegiatan non essential.

Dengan kondisi seperti ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini diramal akan berada di level 4,15 persen, di bawah target pemerintah 4,5 persen hingga 5,3 persen. Lalu bagaimana strategi investasi saham yang tepat?

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menilai, di tengah pandemi Covid-19 saat ini tingkat investasimasyarakat cenderung meningkat. Hal ini terjadi lantaran tingginya ketidakpastian di masa depan, sehingga investasi merupakan pilihan untuk saat ini.

Baca juga: Mau Investasi ORI? Kenali Karakteristiknya

“Kita lihat, minat berinvestasi itu tetap tinggi karena adanya ketidakpastian di masa depan. Yang perlu dicermati investor (jangka panjang), saat ini market di-drive oleh berita-berita. Tapi kami yakin, harga saham itu akan kembali ke fundamentalnya,” jelas Martha secara virtual, Kamis (8/7/2021).

Untuk investor yang ingin berinvestasi, Martha menyarankan untuk memilih saham yang memiliki fundamental baik dan didukung oleh potensi kinerja yang baik di masa depan.

Beberapa sektor yang dinilai masih berpeluang jangka panjang seperti pakan ternak, telekomunikasi, dan juga rumah sakit.

“Jika ingin berinvestasi yang lebih aman bisa memilih perusahaan yang mempunyai fundamental baik tapi juga didukung oleh potensi dan kinerja ke depannya, dengan ekspetasi tetap bertumbuh,” jelas dia.

Head of Investment information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM menilai, di tengah pandemi Covid-19, investasi saham memiliki peluang tersendiri. Selain karena harga yang mengalami diskon, seperti saham banking yang saat ini tertekan karena restrukturisasi dan masalah NPL. Namun nantinya investor juga akan menuai hasil kala pandemi usai.

“Kalau di lihat, pandemi Covid-19 ini juga pasti punya jangka waktu yang mungkin nanti bisa selesai. Jadi kedepan dengan berjalannya vaksinasi, ada peluang untuk berbalik. Jadi saat pandemi sekarang, investor punya banyak pilihan ke sektor yang jadi market leading, seperti teknologi, kesehatan, atau bisa memilih sektor yang terpuruk tapi nantinya punya potensi naik ketika pandemi Covid-19 mereda,” ucap Roger.

Baca juga: Nama Dicatut Investasi Ilegal, Perusahaan Milik Sandiaga Uno Lapor ke OJK dan BEI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com