Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sentral Eropa Tetapkan Target Inflasi Sebesar 2 Persen

Kompas.com - 09/07/2021, 06:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sumber CNBC

LONDON, KOMPAS.com - Bank Sentral Eropa (European Central Banks/ECB) merevisi target inflasi mendekati 2 persen dalam tinjauan kebijakan utama.

Revisi diperlukan untuk menyesuaikan kebijakan dengan Instrumen yang dikeluarkan ECB demi mencapai tujuan utamanya, yaitu stabilitas harga.

"Dewan Pemerintah menganggap bahwa stabilitas harga paling baik dipertahankan dengan menargetkan target inflasi 2 persen dalam jangka menengah. Target ini simetris, artinya deviasi inflasi negatif dan positif dari target sama-sama tidak diinginkan," kata ECB dalam sebuah pernyataan mengutip CNBC, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Jika Tarif PPN Dinaikkan, Begini Pengaruhnya terhadap Inflasi

Presiden Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde mengatakan, target inflasi baru ini sangat jelas dan mudah dikomunikasikan.

Meski dia tahu, angka 2 persen tersebut tidak akan selalu tepat sasaran.

"Mungkin meleset sementara secara moderat, tapi tidak apa-apa. Yang sangat kami khawatirkan adalah meleset yang berkelanjutan, tahan lama, dan signifikan dari target. Itu akan membutuhkan tindakan tegas," beber dia.

Bank sentral AS, The Fed, sejak tahun lalu juga mengumumkan inflasi negara itu akan meningkat lebih cepat sebagai cara untuk mendorong pasar tenaga kerja dan pemulihan ekonomi.

Hal serupa juga dilakukan oleh ECB. Pasalnya, dalam beberapa bulan mendatang, inflasi terlihat akan meningkat setelah negara-negara eropa keluar dari krisis Covid-19.

Baca juga: Rupiah dan Inflasi Stabil, BI Tahan Suku Bunga di Level 3,50 Persen

Dalam perkiraan ECB bulan Juni 2021, inflasi bisa mencapai 1,9 persen pada akhir tahun dan terjadi overshoot (kenaikan) harga di kawasan eropa.

Namun, ECB masih percaya kenaikan harga ini bersifat sementara dan inflasi akan tetap di bawah 2 persen di masa mendatang.

Perubahan iklim

Selain soal inflasi, Lagarde juga menyinggung isu perubahan iklim. Perubahan iklim menjadi isu krusial yang dihadapi seluruh negara.

Untuk itu, dia ingin setiap kebijakan yang diambil ECB mengarah pada zona yang lebih hijau.

Artinya, ECB akan lebih hati-hati menentukan setiap tindakan, termasuk dalam memutuskan membeli obligasi korporasi.

Baca juga: Inflasi Adalah Penurunan Nilai Uang, Simak Penjelasannya

“ECB akan menyesuaikan kerangka kerja yang memandu alokasi pembelian obligasi korporasi untuk memasukkan kriteria perubahan iklim, sejalan dengan mandatnya. Ini akan mencakup penyelarasan emiten dengan undang-undang UE yang menerapkan komitmen Paris Agreement," sebut Lagarde.

Nantinya, pada kuartal I 2023, bank sentral akan mengungkapkan informasi terkait iklim di bawah program pembelian aset perusahaan oleh ECB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com