Angka pasokan tambahan ini terus naik demi mengamankan kebutuhan pasokan oksigen medis.
Berdasarkan Instruksi Menperin No. 1 Tahun 2021, Kemenperin menginstruksikan pelaku industri untuk berkontribusi dalam pemenuhan oksigen bagi penanganan Covid-19.
Seperti Samator yang akan memfungsikan unit liquefaction di Surabaya yang menambahkan pasokan oksigen.
Baca juga: Luhut Minta Pengadaan Oksigen untuk Pasien Covid-19 Dipercepat
Sementara, Airliquide juga mengaktivasi kembali plant-nya di Cilegon.
PT Obsidian Stainless Steel, PT. Sojitz Indonesia, PT. Smeltingyang memiliki oxygen plant bersedia meningkatkan produksi oksigennya untuk kebutuhan medis.
Sementara itu, industri pupuk, seperti Pupuk Kaltim dan Pupuk Sriwijaya, juga memiliki beberapa oxygen plant.
“Jika mereka dapat didorong untuk meningkatkan produksi oksigen maka akan membantu suplai oksigen nasional. Oleh karena itu saya sangat mengapreasiasi setinggi-tingginya pada perusahaan yang berkontribusi terhadap oksigen medis,” kata Agus.
Dari total tambahan pasokan oksigen sebesar 922,9 ton per hari, 650 ton per hari di antaranya berasal dari impor atau sekitar 70,4 persen.
Baca juga: Tak Punya BUMN yang Produksi Oksigen, Ini Cara Erick Thohir Atasi Kelangkaan Oksigen
Sedangkan sisanya, sebesar 272,9 ton per hari atau 29,6 persen merupakan produksi lokal.
Berdasarkan perhitungan Kemenperin, kebutuhan tabung gas oksigen di beberapa provinsi di Jawa serta Bali diperkirakan mencapai 20.000 tabung.
Kemenperin telah mengiventarisasi stok tabung oksigen yang bisa dimobilisasi untuk pemenuhan kebutuhan rumah sakit.
Sampai saat ini, terdapat 31.236 tabung yang berpotensi dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.
Dari total tabung yang terinventarisir tersebut, 15.906 unit di antaranya sudah bisa terealisasi dan siap digunakan.
Baca juga: Harga Tabung Oksigen Mahal, KPPU Ancam Penjual Denda 50 Persen dari Keuntungan
Seluruh tabung tersebut didatangkan dari luar negeri atau impor, baik dari belanja APBN Kemenperin, kontribusi dari pelaku usaha, maupun dari pemerintah Singapura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.