Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu: PPKM Darurat Tahan Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III

Kompas.com - 09/07/2021, 16:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan, PPKM Darurat akan menahan laju pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021.

Oleh karena itu, target pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 persen hingga 5,3 persen tahun 2021 perlu direvisi. Pemerintah merevisi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 ini berada pada rentang 3,7 persen sampai 4,5 persen.

"Dengan PPKM darurat jelas akan berdampak (pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III), dan nanti dampaknya akan terlihat sesignifikan apa itu di kuartal III," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu dalam taklimat media secara virtual, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Standard Chatered Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Febrio menuturkan, sektor transportasi, pakaian, dan tempat rekreasi menjadi sektor yang paling terdampak karena adanya penurunan mobilitas manusia selama PPKM darurat.

Namun, dampaknya tak berlaku bagi sektor investasi. Febrio memperkirakan, dampak pada sektor ini masih moderat lantaran 70 persen komposisi investasi dalam bentuk bangunan.

"Proyek pembangunan, konstruksi, masih bisa berjalan dengan prokes yang ketat (karena masuk dalam sektor kritikal) sehingga investasi harusnya tidak akan terdampak, sangat moderat," tutur Febrio.

Adapun dampak terhadap sektor usaha akan bervariasi tergantung pada jenisnya. Jenis usaha yang kemungkinan akan terdampak paling parah adalah usaha yang bergerak di sektor non-esensial.

Sedangkan usaha yang berorientasi ekspor dinilai akan sangat tahan banting.

"Maka tentunya saya katakan, vaksinasi harus segera diakselerasi dan terus dilakukan. Kita berharap (ekonomi) masih bisa (tumbuh) 3,7-4,5 persen untuk keseluruhan tahun," beber Febrio.

Baca juga: Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2021 Bisa 7 Persen

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pelaksanaan PPKM darurat sangat menentukan penurunan jumlah kasus Covid-19. Jika PPKM berhasil, ekonomi akan membaik seperti yang terjadi di kuartal I dan kuartal II 2021.

Pada dua kuartal itu, tenaga kerja mulai terserap kembali karena ritme produksi industri sudah mengalami peningkatan. Mulai masifnya produksi terlihat dari naiknya konsumsi listrik pada sektor industri dan bisnis, sedangkan konsumsi listrik rumah tangga menurun.

"Konsumen melakukan konsumsi semakin optimis, mobilitas menunjukkan sudah pada titik sebelum pandemi, penjualan ritel terus tumbuh. Kami berharap (PPKM darurat sebagai) ikhtiar dan kerja keras kita semua bisa segera menurunkan jumlah kasus," tandas Febrio.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kimia Farma Target Membalik Rugi Jadi Laba Rp 130 Miliar Tahun Ini

Kimia Farma Target Membalik Rugi Jadi Laba Rp 130 Miliar Tahun Ini

Whats New
Semakin Berkilau, Harga Emas Antam Naik Rp 5.000 Per Gram

Semakin Berkilau, Harga Emas Antam Naik Rp 5.000 Per Gram

Whats New
Harga Emas Dunia Naik, Didukung Jatuhnya Dollar AS

Harga Emas Dunia Naik, Didukung Jatuhnya Dollar AS

Whats New
Situs Pencarian Kerja ZipRecruiter PHK 20 Persen Karyawannya

Situs Pencarian Kerja ZipRecruiter PHK 20 Persen Karyawannya

Whats New
PT Amman Mineral Internasional Bersiap IPO, Bidik Dana Segar Rp 12,9 Triliun

PT Amman Mineral Internasional Bersiap IPO, Bidik Dana Segar Rp 12,9 Triliun

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Whats New
Dulu Jokowi Bilang Laut Masa Depan Bangsa, Kini Pasirnya Malah Diekspor

Dulu Jokowi Bilang Laut Masa Depan Bangsa, Kini Pasirnya Malah Diekspor

Whats New
Watsons Kasih Promo Diskon Hingga 60 Persen, Berlaku sampai 4 Juni 2023

Watsons Kasih Promo Diskon Hingga 60 Persen, Berlaku sampai 4 Juni 2023

Whats New
Siapkan Dokumen, Bapanas Minta Mendag Zulhas Segera Impor Bawang Putih

Siapkan Dokumen, Bapanas Minta Mendag Zulhas Segera Impor Bawang Putih

Whats New
Saham-saham yang Cuan dan Boncos dalam Sepekan, Ada GoTo, Bukalapak, SIDO

Saham-saham yang Cuan dan Boncos dalam Sepekan, Ada GoTo, Bukalapak, SIDO

Whats New
Ditopang Optimisme Plafon Utang AS, Nasdaq dan S&P 500 Ditutup Pada Level Tertinggi

Ditopang Optimisme Plafon Utang AS, Nasdaq dan S&P 500 Ditutup Pada Level Tertinggi

Whats New
Harga BBM Kompak Turun 1 Juni 2023, Lebih Murah SPBU Pertamina, Shell, Vivo, atau BP AKR?

Harga BBM Kompak Turun 1 Juni 2023, Lebih Murah SPBU Pertamina, Shell, Vivo, atau BP AKR?

Whats New
Atasi TPPO, Menaker Evaluasi Penempatan Pekerja Migran Indonesia

Atasi TPPO, Menaker Evaluasi Penempatan Pekerja Migran Indonesia

Whats New
Soal Toko Buku Gunung Agung, Kemenaker: Kalau Enggak Ada Mengadu, Berarti 'Fine'

Soal Toko Buku Gunung Agung, Kemenaker: Kalau Enggak Ada Mengadu, Berarti "Fine"

Whats New
[POPULER MONEY] Ekspor Pasir Laut RI Dibuka, Singapura Paling Diuntungkan | Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

[POPULER MONEY] Ekspor Pasir Laut RI Dibuka, Singapura Paling Diuntungkan | Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+