Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Beli Saham Bukalapak? Begini Kondisi Keuangannya

Kompas.com - 10/07/2021, 08:55 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukalapak.com Tbk telah melakukan penawaran awal saham kepada publik atau bookbuilding kepada investor pada Jumat (9/7/2021) kemarin.
Rencananya, perusahaan akan resmi melantai atau mencatatkan sahamnya di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021 mendatang.

Harga saham IPO Bukalapak yang ditawarkan sekitar Rp 750 hingga Rp 850 dnegan total saham yang diperdagangkan sebanyak 19,3 miliar.

Bagi Anda yang berminat membeli saham Bukalapak, alangkah lebih baik bila Anda memahami kondisi keuangan perusahaan teknologi unicorn tersebut.

Baca juga: Bukalapak IPO, Ini Tata Cara Pembelian Sahamnya

Berdasarkan Laporan Keuangan Bukalapak 2018-2020 yang dikutip Kompas.com, Minggu (10/7/2021), perusahaan pada tahun 2020 lalu masih mencatatkan rugi sebesar Rp 1,34 triliun.

Meski, bila dibandingkan tahun 2019, rugi perusahaan mengalami perbaikan.
Pada tahun 2019, rugi Bukalapak tercatat Rp 2,79 triliun dan di tahun 2019 rugi sebesar Rp 2,24 triliun.

Sebenarnya, pendapatan perusahaan mengalami kenaikan di tahun 2020 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, pendapatan tersebut tak bisa menutupi beban perusahaan yang cukup besar.

Di tahun 2020, Bukalapak mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,35 triliun, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2019 dan tahun 2018 yang masing-masing sebesar Rp 1,07 triliun dan Rp 291,9 miliar.

Namun demikian, untuk tahun 2020, beban perusahaan cukup besar, yakni untuk beban penjualan dan pemasaran di tahun 2020 mencapai Rp 1,51 triliun.

DI sisi lain, beban administrasi tercatat mencapai Rp 1,49 triliun dan beban pendapatan lain sebesar Rp 48,8 miliar dengan beban pokok pendapatan Rp 123,26 miliar.

Baca juga: Bukalapak Targetkan Raup Dana Rp 21,9 Triliun dari IPO

Dengan demikian, di tahun 2020, perusahaan mencatatkan rugi usaha sebesar Rp 1,84 triliun.
Dari sisi aset, perusahaan tercatat sebesar Rp 2,59 triliun di tahun 2020. Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar RP 2,05 triliun. Dari sisi liabilitas, total liabilitas perusahaan di tahun 2020 sebesar Rp 985,82 miliar.

Targetkan Raup Dana Rp 21,9 Triliun

Mengutip dari Bloomberg, Bukalapak bertujuan untuk mengumpulkan dana dari penawaran umum saham perdananya sebanyak Rp 21,9 triliun.

Dalam prospektus IPO, Bukalapak akan mengambil keuntungan dari rencana untuk melonggarkan persyaratan seputar listing.

Apabila Bukalapak resmi IPO pada 6 Agustus nanti, diprediksikan bakal melampaui penawaran umum perdana saham PT Adaro Energy senilai 1,3 miliar dollar AS pada tahun 2008, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Bukalapak memiliki pendapatan 95,8 juta dollar AS pada tahun 2020 dan 104,9 juta pengguna terdaftar.

"Melalui rencana IPO ini, kami dapat lebih memperkuat jaringan bisnis kami dan memberikan peluang bagi pedagang kecil dan lainnya di ekosistem digital," kata Chief Executive Officer Rachmat Kaimuddin dalam pernyataannya.

Baca juga: Menilik Peluang dan Tantangan dari Rencana IPO Bukalapak dan GoTo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com