Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tanda Kamu Sudah Siap Mengajukan KPR

Kompas.com - 11/07/2021, 10:05 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah merupakan kebutuhan utama setiap orang. Sayangnya, harga rumah sekarang bikin geleng-geleng kepala.

Butuh uang ratusan juta rupiah untuk bisa membeli rumah. Jika semakin lama menunda, harga rumah kian mahal. Potensi kenaikannya sekitar 10-15 persen per tahun.

Bila harga rumah saat ini Rp 400 juta, maka tahun depan bisa naik sekitar Rp 40 juta sampai Rp 60 juta per unitnya. Makin tak sanggup beli rumah secara tunai, kecuali dengan sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Namun mengajukan KPR, kamu harus mampu membayar cicilannya setiap bulan. Tentu saja disesuaikan kemampuan keuanganmu.

Minimal kamu perlu mengalokasikan 30 persen dari gaji atau penghasilan untuk cicilan KPR. Ini memang batas idealnya agar keuanganmu tetap sehat.

Bagaimana sanggup? Sebenarnya ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kamu siap membeli rumah dengan KPR. Berikut seperti dikutip dari Cermati.com:

• Bebas dari utang

Mengecek keuangan sebelum mengajukan KPR adalah hal yang wajib kamu lakukan. Bila kamu sudah bebas dari utang lain atau tidak memiliki utang sama sekali, maka kamu dapat mengambil KPR.

Ini karena kamu harus membayar cicilan KPR sekitar 30 persen dari gaji. Jika gajimu Rp 5 juta, berarti alokasi untuk pembayaran tersebut sebesar Rp 1,5 juta.

Kamu bisa fokus untuk kewajiban KPR. Coba kalau kamu punya utang lain, misalnya kredit kendaraan, gajimu bisa habis hanya untuk membayar cicilan utang.

Sementara kamu juga perlu memenuhi kebutuhan lain, seperti makan dan minum, membayar tagihan listrik dan air, beli kuota internet, serta lainnya.

Jadi, pastikan kamu sudah melunasi utang lain sebelum membeli rumah dengan KPR. Tujuannya agar keuanganmu tetap aman dan cukup sebulan tanpa harus gali lubang tutup lubang.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Dijual di Kimia Farma, Ini Harga dan Cara Daftarnya

• Skor kredit bagus atau tidak bermasalah

Bila kamu pernah menunggak pembayaran utang, atau gagal bayar, ini semua akan berpengaruh ke skor kredit di layanan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan). SLIK ini dikelola Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pengganti BI Checking.

Skor kredit merupakan sistem penilaian untuk melihat kelayakan atau kemampuan calon debitur terhadap pinjaman yang diajukan. Bank akan melihat skor kredit tersebut sebagai salah satu pertimbangan utama, apakah pengajuan KPR kamu disetujui atau ditolak.

Oleh karena itu, pastikan bahwa skor kredit atau riwayat kreditmu selama ini bersih. Bila masih ada utang yang menunggak, segera dibayar atau dilunasi.

• Sudah mengumpulkan DP atau uang muka

Saat ini, beberapa bank sudah menawarkan program KPR DP 0 persen. Namun biasanya cicilan KPR yang harus kamu bayar setiap bulan bakal lebih besar jumlahnya ketimbang yang sudah setor DP atau uang muka.

Jika ternyata kamu sudah mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk DP rumah, itu tandanya kamu siap mengajukan KPR. Terlebih kalau tabungan DP mencapai 20 persen dari harga rumah yang kamu incar.

Baca Juga: Lebih Baik Beli Rumah atau Bangun Rumah?

Misalnya harga rumah Rp 400 juta, dan punya tabungan DP rumah sebesar Rp 80 juta. Berarti kamu tinggal meminjam dari bank KPR sebesar Rp 320 juta. Pembayaran cicilan KPR jadi lebih ringan kalau sudah punya uang DP.

• Punya tabungan dana darurat cukup

Tanda kamu sudah bisa mengajukan KPR adalah kalau punya tabungan dana darurat dalam jumlah yang cukup. Bagi lajang, ideal dana darurat minimal 6 kali dari pengeluaran bulanan.

Sedangkan menikah belum punya anak, minimal 9 kali. Dan untuk yang sudah berkeluarga atau punya anak, paling sedikit dana darurat yang harus tersedia 12 kali dari pengeluaran sebulan.

Dana darurat dapat kamu simpan pada instrumen yang aman dan mudah dicairkan, seperti rekening tabungan, emas, deposito, dan reksadana pasar uang. Jika sudah punya dana darurat, keuanganmu sudah bisa dibilang kokoh dan siap menghadapi berbagai kondisi darurat yang tidak terduga.

Tetapi ingat, jangan pernah mengutak atik dana daruratmu jika tidak dalam keadaan mendesak.

Baca juga: Ada Vaksinasi Covid-19 Berbayar, Vaksin Gratis Tetap Tersedia

• Butuh rumah yang lebih besar

Jika kamu sudah menikah dan punya anak, masa iya mau tinggal di rumah kontrakan yang cuma sepetak. Atau tinggal di pondok mertua terus.

Kamu tentu butuh rumah yang lebih besar, dan enaknya lagi milik sendiri meski dibeli dengan cara berutang. Selain bisa dijadikan tempat tinggal, rumah KPR juga dapat menjadi ladang investasi.

Lihat Kesiapanmu dalam Mengajukan KPR

Pengajuan KPR menjadi solusi bagi kamu yang ingin memiliki rumah impian. Penting bagimu untuk mempersiapkan kondisi keuangan terlebih dahulu, mengingat KPR ini akan membuatmu memiliki kewajiban jangka panjang hingga bertahun-tahun.

Ajukan KPR sesuai kemampuan keuanganmu. Tidak perlu rumah gedong, yang penting nyaman untuk dihuni anggota keluarga dan pastinya lancar jaya dalam membayar cicilannya saban bulan.

Baca juga: Rincian Lengkap Formasi CPNS BPK 2021

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com