Sementara detektor yang dimiliki sistem pertahanan udara Amerika Serikat di Alaska sangat jauh berbeda kemampuannya yaitu membutuhkan waktu sampai 15 menit setelah peluncuran baru dapat terdeteksi.
Padahal mengetahui 7 detik setelah ICBM diluncurkan dari Korea Utara adalah waktu yang sangat dibutuhkan pihak militer Amerika Serikat untuk dapat mampu menembak jatuh ICBM tersebut sebelum mencapai wilayah teritori Amerika.
Inilah yang maha penting dan merupakan “Top Secret” yang tersimpan rapih di balik perjanjian kerja sama US dan Korea Selatan. Perjajian kerja sama dan kehadiran Amerika Serikat di Korea Selatan ternyata sangat mewakili esensi National Security dari United States of America.
Merujuk kepada “Top Secret” yang ternyata berada di balik perjanjian kerja sama US dan Korsel, maka Gary Cohn menyimpan dan mengamankan draf surat pemutusan kerja sama perjanjian kedua negara, agar tidak ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat.
Terkesan dari uraian yang dituang dalam buku tulisan Bob Woodward itu adalah bahwasanya Presiden Amerika Serikat dalam hal ini Donald Trump tidak mengetahui tentang “Top Secret” di balik perjanjian kedua negara.
Diperjelas juga dalam bagian lain dari buku tersebut bahwa ada alasan kuat Donald Trump untuk segera menghentikan perjanjian dengan Korsel. Setidaknya ada 2 alasan utama yang melatarbelakanginya , yaitu neraca perdagangan Amerika dengan Korsel telah mengalami defisit sebesar 18 miliar dollar AS setiap tahunnya. Berikutnya adalah bahwa Amerika harus mengeluarkan dana sebesar 3.5 miliar dollar AS per tahun untuk membiayai kehadiran pasukannya di Korea Selatan.
Itu lah sekelumit saja dari isi buku FEAR –TRUMP in the WHITE HOUSE tulisan dari Bob Woodward yang nama lengkapnya Robert Upshur Woodward seorang investigative journalist yang mulai bekerja sebagai wartawan di Washington Post sebagai reporter pada tahun 1971.
Pelajaran yang dapat dipetik adalah bahwa ternyata terdapat “Top Secret” yang berada dan tersimpan di balik sebuah perjanjian kerja sama antar dua negara. Sedemikian rapih “Top Secret”-nya, sampai Sang Presiden pun tidak mengetahui.
Analoginya sebagai anekdot adalah bahwa bisa saja dibalik perjanjian kerjasama sebuah negara besar yang mendelegasikan wilayah udara kedaulatannya pada kawasan yang sangat strategis kepada negara kecil, tidak mustahil mungkin ada juga “Top Secret” di balik perjanjian kerja sama itu. Anekdot ini baru akan terungkap di suatu hari nanti setelah ada investigative journalist sekelas Bob Woodward yang menuangkannya dalam tulisan di sebuah buku.
Baca juga: 5 Tanda Kamu Sudah Siap Mengajukan KPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.