Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Top Secret di Balik Perjanjian Kerja Sama Antar Negara

Kompas.com - 11/07/2021, 11:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Sementara detektor yang dimiliki sistem pertahanan udara Amerika Serikat di Alaska sangat jauh berbeda kemampuannya yaitu membutuhkan waktu sampai 15 menit setelah peluncuran baru dapat terdeteksi.

Padahal mengetahui 7 detik setelah ICBM diluncurkan dari Korea Utara adalah waktu yang sangat dibutuhkan pihak militer Amerika Serikat untuk dapat mampu menembak jatuh ICBM tersebut sebelum mencapai wilayah teritori Amerika.

Inilah yang maha penting dan merupakan “Top Secret” yang tersimpan rapih di balik perjanjian kerja sama US dan Korea Selatan. Perjajian kerja sama dan kehadiran Amerika Serikat di Korea Selatan ternyata sangat mewakili esensi National Security dari United States of America.

Merujuk kepada “Top Secret” yang ternyata berada di balik perjanjian kerja sama US dan Korsel, maka Gary Cohn menyimpan dan mengamankan draf surat pemutusan kerja sama perjanjian kedua negara, agar tidak ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat.

Terkesan dari uraian yang dituang dalam buku tulisan Bob Woodward itu adalah bahwasanya Presiden Amerika Serikat dalam hal ini Donald Trump tidak mengetahui tentang “Top Secret” di balik perjanjian kedua negara.

Diperjelas juga dalam bagian lain dari buku tersebut bahwa ada alasan kuat Donald Trump untuk segera menghentikan perjanjian dengan Korsel. Setidaknya ada 2 alasan utama yang melatarbelakanginya , yaitu neraca perdagangan Amerika dengan Korsel telah mengalami defisit sebesar 18 miliar dollar AS setiap tahunnya. Berikutnya adalah bahwa Amerika harus mengeluarkan dana sebesar 3.5 miliar dollar AS per tahun untuk membiayai kehadiran pasukannya di Korea Selatan.

Itu lah sekelumit saja dari isi buku FEAR –TRUMP in the WHITE HOUSE tulisan dari Bob Woodward yang nama lengkapnya Robert Upshur Woodward seorang investigative journalist yang mulai bekerja sebagai wartawan di Washington Post sebagai reporter pada tahun 1971.

Pelajaran yang dapat dipetik adalah bahwa ternyata terdapat “Top Secret” yang berada dan tersimpan di balik sebuah perjanjian kerja sama antar dua negara. Sedemikian rapih “Top Secret”-nya, sampai Sang Presiden pun tidak mengetahui.

Analoginya sebagai anekdot adalah bahwa bisa saja dibalik perjanjian kerjasama sebuah negara besar yang mendelegasikan wilayah udara kedaulatannya pada kawasan yang sangat strategis kepada negara kecil, tidak mustahil mungkin ada juga “Top Secret” di balik perjanjian kerja sama itu. Anekdot ini baru akan terungkap di suatu hari nanti setelah ada investigative journalist sekelas Bob Woodward yang menuangkannya dalam tulisan di sebuah buku.

Baca juga: 5 Tanda Kamu Sudah Siap Mengajukan KPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com