Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Bekerja di Bawah Tekanan dan Banyak Target

Kompas.com - 11/07/2021, 12:05 WIB
Yoga Sukmana

Editor

3. Curhat kepada teman dekatmu

Terkadang saking banyaknya pekerjaan maupun target dari bos atau perusahaan membuat kamu ingin menangis. Rasanya sesak dada ini. Mau mengeluarkan keluh kesah, unek-unek, atau berbagi cerita.

Curhat saja kepada keluarga atau teman dekatmu. Jika ingin menangis, menangislah agar hati dan pikiranmu sedikit plong.

Mereka memang tidak bisa membantu menyelesaikan pekerjaanmu. Namun setidaknya mereka dapat mengerti dan memahami kondisimu. Rela menjadi ‘tong sampahmu’.

Karena sebetulnya hanya itu yang kamu butuhkan. Ada teman untuk mendengarkan ceritamu, bukan meminta solusi.

Baca Juga: 6 Perbedaan Signifikan Antara Workaholic dan Pemalas

4. Menjauh dari lingkungan kerja yang toxic

Sudah tertekan karena segunung deadline pekerjaan dan target, ditambah kamu berada di lingkungan kerja yang toxic. Pasti makin stres.

Daripada kamu emosi jiwa, lebih baik menjauh sejenak dari lingkungan kerja yang seperti itu. Bekerja dari luar, atau tetap di lingkungan kantor, namun cari ruangan yang tenang, seperti ruang meeting saat tidak terpakai.

Menghindar dapat membuatmu kembali fokus untuk menyelesaikan pekerjaan kantor, tanpa harus melihat dan mendengar ocehan maupun perilaku rekan kerja atau bos yang annoying.

5. Jangan bawa pekerjaan ke rumah

Target pekerjaan memang setumpuk, tetapi kalau ingin bahagia, jangan pernah membawa pekerjaan ke rumah. Untuk itu, semaksimal mungkin kerjakan di kantor.

Bila menuntutmu harus lembur, lebih baik lakukan. Daripada kamu harus membawa pekerjaan pulang.

Begitu sampai di rumah, kamu perlu waktu istirahat. Bukan malah kembali berjibaku dengan pekerjaan. Istirahat agar badan dan pikiranmu rileks, sehingga dapat bekerja lagi keesokan harinya.

6. Ambil jatah cuti

Sebagai pekerja kamu punya jatah cuti tahunan. Manfaatkan di sela-sela kesibukanmu. Ambil cuti agak panjang, misalnya seminggu untuk melepas penat dari rutinitas kerja.

Pergi berlibur supaya kamu kembali semangat dan fokus dalam bekerja seusai refreshing. Liburan juga mampu membuang energi negatif dalam diri.

Tetapi usahakan saat mengambil cuti, kamu sudah menuntaskan target pekerjaan yang deadline jangka pendek. Dengan demikian, cuti tidak meninggalkan pekerjaan utama dan terkesan lari dari masalah.

Kamu Berhak Bahagia

Meski berstatus karyawan, digaji perusahaan, bukan berarti hak bahagiamu sebagai manusia bisa direnggut. Kamu berhak untuk bahagia tanpa melupakan tanggung jawab.

Carilah hal-hal yang dapat membuatmu bahagia agar kamu nyaman dan tidak merasa tertekan dalam bekerja

Baca juga: Vaksin Covid-19 Dijual di Kimia Farma, Ini Harga dan Cara Daftarnya

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com