Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Kerja Sama dengan Marketplace, BUMDes Megamendung Jaya Tingkatkan Pendapatan UMKM Binaan

Kompas.com - 11/07/2021, 15:35 WIB
Nana Triana,
Sheila Respati

Tim Redaksi

Dengan memiliki kemampuan pemasaran online, pelaku UMKM di Desa Megamendung juga lebih tangguh beradaptasi dengan kondisi pandemi.

Baca juga: Sesuai UU Cipta Kerja, Gus Menteri Harap BUMDes Akomodir Potensi Desa

Ketika pemasaran offline tidak berjalan akibat terbatasnya aktivitas tatap muka, UMKM bisa memanfaatkan toko online di Shopee untuk berjualan.

Tak heran, di masa pandemi yang serbasulit, UMKM di Desa Megamendung malah dapat meraih keuntungan berlipat.

Manfaat pendampingan dan pelatihan Shopee dirasakan oleh Ratu, pelaku UMKM yang memiliki bisnis tas goni di Desa Megamendung.

Ia mengaku kesulitan untuk memproduksi, mempromosikan, hingga menjual produk tas goni karyanya dapat teratasi.

“Dulu saya menjual secara langsung. Cukup sulit untuk mempromosikannya, terlebih ke luar Desa Megamendung. Dengan dukungan BUMDes Megamendung Jaya dan Shopee kami jadi lebih giat lagi memproduksi lebih banyak varian produk,” tuturnya.

Pelatihan Shopee, ungkap Ratu, tidak berhenti di tahap mendaftar menjadi penjual, tetapi berlanjut hingga cara mengunduh katalog produk, cara optimasi judul, dan cara meningkatkan penjualan dengan beriklan. Dengan demikian, dirinya bisa menerima lebih banyak pesanan.

Baca juga: Apa Langkah Kemenparekraf untuk Dukung UMKM Kuliner Selama PPKM Darurat?
“Tidak hanya membantu memberikan perangkat, Shopee juga mengedukasi dan membimbing kamu sehingga bisa berjualan secara online dengan lebih efektif,” ujar Ratu.

Yusup berharap, para pelaku UMKM di desa Megamendung dapat naik kelas secara digital untuk mencapai jangkauan dan cakupan berjualan online yang luas.

Ia pun berharap, produk UMKM Desa Megamendung tidak hanya dikenal di luar Desa Megamendung, tetapi juga bisa menjangkau konsumen di mancanegara.

“Seiring bertambahnya ilmu kami melalui modul pelatihan Shopee, kami berharap produk bahkan bisa dikirim sampai ke luar kota dan ke luar negeri," ujar Yusup.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com