Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Kerja Sama dengan Marketplace, BUMDes Megamendung Jaya Tingkatkan Pendapatan UMKM Binaan

Kompas.com - 11/07/2021, 15:35 WIB
Nana Triana,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memiliki peran besar dalam meningkatkan potensi ekonomi dan memberdayakan masyakarat desa.

Namun, di era serbadigital, BUMDes dicanangkan juga sebagai pendorong transformasi digital usaha mikro kecil menengah (UMKM) di desa-desa.

Peran tersebut telah berhasil dijalankan oleh BUMDes Megamendung Jaya di Desa Megamendung, Jawa Barat.

Untuk diketahui, BUMDes Megamendung Jaya menaungi UMKM dengan produk utama kopi dan produk kreatif di desa tersebut.

Sebelum kehadiran BUMDes Megamendung Jaya, para pelaku UMKM di desa menghadapi masalah pemasaran.

UMKM kopi, misalnya, hanya dapat menjual kopi dalam bentuk ceri kepada pengepul untuk kemudian diolah. Harga jualnya pun murah. Pelaku UMKM kreatif di desa tersebut juga belum berkembang secara maksimal.

Baca juga: Tegas, Shopee Tarik 500 Lebih Produk Kesehatan yang Ketahuan Langgar Regulasi

Setelah melakukan pendampingann untuk mengolah produk menjadi lebih bernilai, BUMDes Megamendung Jaya menghadirkan platform online untuk pemasaran produk UMKM binaanya.

Sejalan dengan program UMKM Jabar Go Digital, BUMDes tersebut mengukuhkan kerja sama dengan Shopee.  Kini, pelaku UMKM di Desa Megamendung berhasil menjangkau lebih banyak konsumen. UMKM Megamendung dapat menjual produknya melalui toko Yusufacep di Shopee.

Menurut rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/7/2021), Direktur BUMDes Megamendung Jaya M Yusup Solihatul Munawar mengatakan, UMKM di bawah naungannya merasakan peningkatan pendapatan hingga dua kali lipat semenjak kerja sama tersebut.

Atas prestasi itu, Jumat (2/7/2021), BUMDes Megamendung Jaya menerima penghargaan Patriot Desa dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Yusup mengatakan, upaya pihaknya bekerja sama dengan Shopee sejalan dengan program Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menjadikan BUMDes tonggak revolusi digital.
Upaya tersebut juga selaras dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia.

Baca juga: Ini Strategi yang Bisa Dipakai Para UMKM Home Decor jika Ingin Tembus Pasar Ekspor

“Kami dari pihak BUMDes Megamendung Jaya turut senang sudah didukung oleh pemerintah dan swasta selama ini. Dukungan terutama untuk meningkatkan dan menunjang keberlangsungan bisnis UMKM di Desa Megamendung,” ujarnya.

Pendampingan dari Shopee

Yusup mengatakan, melalui program UMKM Jabar Go Digital, Shopee menyediakan perangkat komputer di Shopee Center untuk mempermudah para pelaku UMKM mempelajari sistem penjualan online.

Tak hanya itu, tambah Yusup, Shopee juga memberikan pendampingan dan pelatihan bisnis online bagi para UMKM. Trainer shopee menyediakan akses konsultasi bagi UMKM anggota BUMDes Megamendung Jaya.

“Tidak hanya dukungan operasional dan bantuan perangkat komputer, Shopee juga memberikan pelatihan bisnis online bagi sumber daya manusia di Desa Megamendung,” tambahnya.

Dengan memiliki kemampuan pemasaran online, pelaku UMKM di Desa Megamendung juga lebih tangguh beradaptasi dengan kondisi pandemi.

Baca juga: Sesuai UU Cipta Kerja, Gus Menteri Harap BUMDes Akomodir Potensi Desa

Ketika pemasaran offline tidak berjalan akibat terbatasnya aktivitas tatap muka, UMKM bisa memanfaatkan toko online di Shopee untuk berjualan.

Salah satu kreasi tas goni karya UMKM Desa Megamendung yang bisa didapatkan di BUMDes Megamendung Jaya.Dok. Shopee Salah satu kreasi tas goni karya UMKM Desa Megamendung yang bisa didapatkan di BUMDes Megamendung Jaya.

Tak heran, di masa pandemi yang serbasulit, UMKM di Desa Megamendung malah dapat meraih keuntungan berlipat.

Manfaat pendampingan dan pelatihan Shopee dirasakan oleh Ratu, pelaku UMKM yang memiliki bisnis tas goni di Desa Megamendung.

Ia mengaku kesulitan untuk memproduksi, mempromosikan, hingga menjual produk tas goni karyanya dapat teratasi.

“Dulu saya menjual secara langsung. Cukup sulit untuk mempromosikannya, terlebih ke luar Desa Megamendung. Dengan dukungan BUMDes Megamendung Jaya dan Shopee kami jadi lebih giat lagi memproduksi lebih banyak varian produk,” tuturnya.

Pelatihan Shopee, ungkap Ratu, tidak berhenti di tahap mendaftar menjadi penjual, tetapi berlanjut hingga cara mengunduh katalog produk, cara optimasi judul, dan cara meningkatkan penjualan dengan beriklan. Dengan demikian, dirinya bisa menerima lebih banyak pesanan.

Baca juga: Apa Langkah Kemenparekraf untuk Dukung UMKM Kuliner Selama PPKM Darurat?
“Tidak hanya membantu memberikan perangkat, Shopee juga mengedukasi dan membimbing kamu sehingga bisa berjualan secara online dengan lebih efektif,” ujar Ratu.

Yusup berharap, para pelaku UMKM di desa Megamendung dapat naik kelas secara digital untuk mencapai jangkauan dan cakupan berjualan online yang luas.

Ia pun berharap, produk UMKM Desa Megamendung tidak hanya dikenal di luar Desa Megamendung, tetapi juga bisa menjangkau konsumen di mancanegara.

“Seiring bertambahnya ilmu kami melalui modul pelatihan Shopee, kami berharap produk bahkan bisa dikirim sampai ke luar kota dan ke luar negeri," ujar Yusup.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com