Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Terjebak! Lakukan Cara Ini Sebelum Berutang

Kompas.com - 12/07/2021, 06:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com -  Bagi sebagian orang, utang sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Meski utang sejalan dengan kebutuhan hidup yang makin lama semakin tinggi, namun tentu tidak sejalan dengan pemasukkannya.

Semakin mudahnya setiap orang berutang, membuat banyak orang yang tidak berpikir secara jangka panjang.

Perencana Keuangan Finansialku , Juan Mahir Muhammad, CFP®, mengatakan, mindset tersebut bisa menyebabkan banyak orang jatuh ke dalam lubang dan membuat mereka pusing mengatur keuangan di kemudian hari.

“Dalam ilmu perencanaan keuangan, memiliki utang diperbolehkan asalkan mengetahui tujuan, kondisi, dan kemampuannya dalam berutang,” tegasnya.

Baca juga: Tolak Bayar Utang ke Pemerintah, Pihak Bambang Trihatmodjo Beberkan Kronologinya

Sebelum terlambat, jangan sampai kamu mengalami fenomena gali lubang tutup lubang. Simak tips-tips ini sebelum kamu berutang.

1. Tentukan tujuan utang

Hal ini merupakan salah satu faktor utama yang harus dilakukan sebelum berutang. Karena, masih banyak yang belum bisa menentukan apakah utang ini bersifat konsumtif atau
produktif.

Utang konsumtif digunakan untuk kebutuhan konsumsi, bahkan gaya hidup. Secara nilai barang, utang yang dilakukan tidak bisa menambah income apapun, dan cenderung harganya bisa turun seiring waktu.

Misalnya, kamu menyicil gadget demi gengsi semata di kalangan pertemananmu. Selain kamu
berutang, nilai barang dari gadget pun tiap tahun akan semakin turun.

Sedangkan, utang produktif bertujuan untuk mendapatkan tambahan nilai dari segi uang atau
waktu.

Misalnya, kamu menyicil motor untuk digunakan sebagai kegiatan operasionalmu, seperti jasa
kurir. Selagi kamu menyicilnya, kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari motor
tersebut.

Semakin bertambahnya usia, kebutuhan biaya hidup juga semakin meningkat. Namun, banyak yang tidak sadar bahwa kebutuhan gaya hidup juga meningkat.

“Banyak yang (akhirnya) tidak bisa membedakan mana biaya hidup dan juga gaya hidup. Ini yang menyebabkan seseorang menjadi lebih konsumtif,” ucap Juan.

Baca juga: Mengapa Negara Harus Berutang?

2. Ketahui kemampuan

Setelah kamu mengetahui tujuanmu berutang, kamu juga perlu mengukur diri, apakah dalam
proses pelunasannya sesuai dengan kemampuan di kemudian hari.

“Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda, jadi jangan hanya sekedar ikut-ikutan,” sebut Juan.

Karena bagaimana pun, bila kamu memaksa kemampuan diri dalam berutang, ditakutkan kamu mudah terjebak di lingkaran utang. Di mana, demi menutupi utang kamu harus berutang kembali.

Menurut Juan, caranya mudah, yakni kamu bisa menghitung debt ratio bila cicilan utang sudah mencapai 30-35 persen dari income.

Baca juga: Utang Pemerintah Dibagi Rata, 1 Penduduk RI Tanggung Rp 23 Juta

3. Perhatikan periode dalam utang

Sebelum berutang, kamu juga harus mengatur strategi dalam melunasinya. Kita bisa menentukan periode berutang. Ada yang jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

“Hal ini juga bisa membantu kita untuk mengatur strategi dalam melunasinya,” katanya.

Namun di balik hal ini, ungkap Juan, lebih baik menabung untuk membeli daripada membeli
dengan berutang tanpa memikirkan kemampuan kita sebenarnya. (Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com