Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Iman Sastra Mihajat, Ph.D
Mantan Head of Sharia, Oman Arab Bank

Mantan Head of Sharia, Oman Arab Bank

 

Strategi Menyelamatkan Bank Muamalat Indonesia

Kompas.com - 12/07/2021, 12:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketiga, penanaman modal asing ke BMI melalui Sukuk Negara. Sebenarnya banyak sekali investor yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia khususnya di industri keuangan syariah yang sedang naik daun ini.

Akan tetapi, para investor asing ini mereka tidak memiliki keahlian yang cukup untuk terjun langsung di bidang ini. Ditambah lagi dengan risiko yang cukup tinggi jika menanamkan modal langsung ke perusahaan.

Karena pada dasarnya investor kebanyakan ingin investasi di instrumen yang lebih aman dan terhindar dari risiko sebisa mungkin. Maka dari itu, penerbitan sukuk negara adalah sebuah ide solutif yang bisa dijadikan salah satu jalan keluar untuk menyelamatkan BMI.

Tentunya dengan pengelolaan yang baik dibawah manajemen berpengalaman dan memiliki integritas tinggi.

Keempat, merger dan skuisisi oleh Bank Mandiri (menjadi anak usaha atau dileburkan ke BSI). Artinya jika BMI menjadi anak usaha Bank Mandiri, Bank Mandiri bisa memiliki dua opsi, pertama menjadi anak usaha seutuhnya dengan mempertahankan bank muamalat seperti sekarang ini akan tetapi memberikan supervisi agar mampu menjadi bank syariah bersaing di tingkat nasional, kedua menggabungkannya dengan Bank Syariah Indonesia untuk memperkuat posisi BSI di kancah nasional dan global.

Mungkin usulan ini tidak populis dan mungkin juga akan banyak kalangan yang menolak karena Bank Mandiri harus memutar otak bagaimana mengelola kualitas aset yang kurang baik di BMI. Akan tetapi, BMI memiliki kelebihan yang tidak dimiliki bank lain yaitu nasabahnya loyal.

Hal ini bisa dijadikan senjata untuk mengembangkan BMI menjadi lebih baik lagi. Dengan pengalaman Bank Mandiri yang telah berhasil menjadi bank terbesar di Indonesia dan memiliki core banking system yang terbaik, Bank Mandiri bisa mensupervisi BMI ke depannya agar mampu bersaing di level nasional.

Dengan masuknya pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas diharapkan akan banyak investor luar akan berminat menanamkan modalnya demi memperkuat permodalan agar bisa mengembangkan bisnisnya di percaturan nasional.

Kita juga berharap dengan adanya dukungan pemerintah, BMI akan memiliki CEO dan Manajemen terbaik yang bisa berfikir ouside the box, melakukan sesuatu yang dil uar kelaziman, dan mendatangkan ide-ide inovasi yang brillian baik segi produk maupun pelayanan. 

Dampaknya, bisa mengangkat kembali marwah perbankan syariah di Tanah Air. Dengan ini, kita bisa berharap lebih kepada CEO dan Manajemen baru ini mampu membawa BMI kembali menjadi bank yang sehat, tumbuh berkembang dan menggapai kembali puncak kejayaannya seperti sebelumnya. (*Muhammad Iman Sastra Mihajat, Ph.D | Mantan Head of Sharia, Oman Arab Bank)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com