Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Metode Pembayaran Perdagangan Internasional

Kompas.com - 12/07/2021, 17:01 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh pebisnis yang akan melakukan ekspor adalah metode pembayaran.

Sebab, di era perdagangan internasional yang modern ini, sudah berbagai macam metode pembayaran yang disediakan.

Oleh sebab itu, para pebisnis harus paham metode apa saja yang cocok digunakan agar terhindar dari kasus penipuan atau sejenisnya.

Baca juga: Transaksi COD, Masih Relevankah di Masa Perdagangan Digital?

Mengutip dari media sosial Instagram resmi @kemendag, Senin (12/7/2021) berikut adalah metode-metode pembayaran perdagangan internasional:

1. Cash in Advance

Pembayaran di muka dilakukan dengan transaksi pembayaran terlebih dulu, sebelum barang dikirim oleh penjual atau eksportir.

Pembayaran bisa berupa pembayaran penuh atau sebagian.

Keuntungan pembayaran di muka adalah biaya transaksi relatif rendah dan pemberkasan dokumen lebih singkat daripada cara letter of credit.

Selain itu, eksportir dapat memperoleh sejumlah uang dan bisa mempersiapkan barang ekspornya terlebih dahulu.

Namun, bagi importir, ada risiko gagal atau keterlambatan pengiriman barang, atau kualitas barang dan jumlahnya tidak sesuai dengan perjanjian awal.

Baca juga: Kemendag Buka Konsultasi Daring Sektor Perdagangan Selama PPKM Darurat

2. Letter of Credit (L/C)

Metode ini merupakan jaminan bank atas nama importir bahwa pembayaran akan dilakukan ke eksportir apabila semua syarat terpenuhi.

3. Documentary Collection (D/C)

Metode pembayaran ini mengharuskan eksportir menyerahkan dokumen terkait pengiriman barang ke bank eksportir untuk diteruskan ke bank importir untuk melakukan perintah bayar.

4. Open Account

Metode pembayaran ini merupakan kebalikan dari pembayaran di muka.

Artinya, barang dikirim terlebih dahulu oleh eksportir dan transaksi pembayaran dilakukan usai menerima barang tersebut.

Di sini, keuntungannya lebih condong ke pihak importir, yaitu menerima barang terlebih dahulu.

Sementara, risikonya ditanggung pihak eksportir, baik itu risiko terlambat pembayaran atau tidak dibayar sama sekali.

Baca juga: IHSG Awal Perdagangan Menguat, Rupiah Merosot

5. Consignment

Metode ini mengharuskan eksportir mengirim barang terlebih dahulu dan pembayaran akan dilakukan oleh importir jika dan hanya barang terjual.

Oleh karena ada keterbatasan eksportir dalam promosi dan penjualan barang, bisa dimungkinkan pembayaran barang ekspor dilakukan secara konsinyasi.

Artinya, penjual menitipkan barangnya untuk dijual oleh importir.

Tips bertransaksi di perdagangan internasional

Sebelum melakukan atau memilih metode pembayaran mana yang cocok untuk Anda gunakan, simak dua tips berikut ini:

1. Perhatikan biaya transaksi serta bunga dari masing-masing metode pembayaran

2. Posisi win-win adalah importir membayar DP dengan Telegraphic Transfer (T/T) dan sisanya Letter of Credit (L/C) at sight.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com