“Koperasi Simpan menyediakan akses layanan perbankan yang aman, murah, dan cepat kepada karyawan dan masyarakat setempat,” ujar Arianto.
Selama setahun terakhir, ia mengaku, Koperasi Simpan tumbuh secara eksponensial. Terbukti, layanan transfer meningkat lebih dari tiga kali lipat dengan total dana transfer tahunan diatas Rp 27 miliar.
Baca juga: Kemenkop UKM Dorong Koperasi Simpan Pinjam Bentuk Holding, Apa Manfaatnya?
Sementara itu, pada 2020, koperasi berhasil mengumpulkan modal yang memadai untuk membuka toko serba ada (toserba). Toko ini menyediakan barang-barang dengan harga terjangkau.
Toserba Koperasi Simpan mulai beroperasi pada Mei 2020 Mei 2020 dan September di PMP.
“Koperasi Simpan bukan hanya menyediakan layanan keuangan yang diperlukan, tetapi juga menyediakan barang-barang rumah tangga dengan harga terjangkau bagi karyawan, masyarakat, dan kontraktor,” imbuh Arianto.
Selain Koperasi Simpan, ia menjelaskan, Koperasi Transportasi juga menjadi kisah sukses lain di Papua Barat.
Baca juga: Pemerintah Minta Koperasi Simpan Pinjam Lakukan Diversifikasi Usaha, Ini Tujuannya
Koperasi Transportasi merupakan pengangkut tandan buah segar (TBS) yang telah menghasilkan pendapatan cukup tinggi untuk menopang biaya sekolah dan beasiswa bagi pelajar.
“Dengan hasil tersebut, program ini semakin menunjukkan nilai koperasi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian,” ujar Arianto.
Ia menambahkan, Koperasi Transportasi dibentuk pada 2019 untuk tiga komunitas di PPM dan PMP di Papua Barat.
Koperasi Transportasi dimulai dengan lima truk untuk mengangkut tandan buah segar, pupuk, dan bahan bangunan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.