Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Vaksin Berbayar, Erick Thohir: Tidak Menggunakan Dana APBN

Kompas.com - 13/07/2021, 06:33 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi berbayar atau gotong royong yang dilakukan badan usaha atau individu tidak menggunakan dosis program vaksinasi gratis yang dilakukan oleh pemerintah.

Ia menyatakan, pelaksanaan vaksinasi gotong royong sudah sesuai dengan kebijakan vaksinasi yang telah ditetapkan pemerintah.

“Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan, semua vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi gotong royong tidak menggunakan vaksin yang dialokasikan untuk program vaksinasi pemerintah,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Segini Harga Paket Lengkap Vaksin Berbayar Kimia Farma

“Juga, tidak menggunakan vaksin yang berasal dari sumbangan ataupun hibah kerjasama bilateral dan multilateral, seperti hibah dari UAE dan yang melalui GAVI/COVAX,” tambahnya.

Mantan bos Inter Milan itu menjelaskan, sesuai dengan aturan yang berlaku, pengadaan vaksin gotong royong dilakukan dengan menggunakan anggaran korporasi atau pinjaman korporasi yang dilakukan oleh holding farmasi BUMN.

“Sama sekali tidak menggunakan dana dari APBN. Sementara, biaya vaksinasi Gotong Royong Individu menggunakan kewajaran harga vaksinasi yang akan dikaji oleh BPKP,” ujarnya.

Terkait dengan vaksinasi individu yang beberapa hari terakhir menuai polemik, Erick menyebutkan, seluruh penerima vaksinasi program tersebut harus dinaungi badan usaha atau lembaga tempat bekerja.

“Hal ini akan dirinci lebih lanjut dalam sosialisasi vaksinasi gotong royong individu,” pungkasnya.

Baca juga: Setiap Orang Boleh Berbisnis, Banggar DPR Setuju Ada Vaksin Berbayar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com