Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Bersikap Hati-hati, Harga Emas Turun 0,26 Persen

Kompas.com - 13/07/2021, 08:06 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

CHICAGO, KOMPAS.com - Emas melemah pada akhir perdagangan Senin (12/7/2021)  waktu setempat, (Selasa pagi WIB).

Logam mulia ini tertekan oleh dollar AS yang lebih kuat ketika para investor bersikap hati-hati menantikan data inflasi AS yang dapat mempengaruhi alur waktu Federal Reserve untuk mengurangi pembelian obligasinya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh 4,7 dollar AS atau 0,26 persen ditutup pada 1.805,90 dollar AS per ounce.

Baca juga: Sepekan Terakhir, Harga Emas Antam Naik Rp 11.000

Analis menyebutkan, emas juga berada di bawah tekanan jual setelah membukukan kinerja terbaiknya dalam tujuh minggu.

Akhir pekan lalu, Jumat (9/7/2021), emas berjangka melonjak 10,40 dollar AS atau 0,58 persen menjadi 1.810,60 dollar AS. Emas terangkat 1,53 persen sepanjang minggu lalu, kenaikan mingguan ketiga berturut-turut dan kenaikan paling tajam sejak pekan yang berakhir 21 Mei.

Laporan indeks harga konsumen (IHK) AS yang diawasi secara ketat akan dirilis pada Selasa waktu setempat. Sementara itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell dijadwalkan akan bersaksi di depan Kongres pada Rabu (14/7/2021) dan Kamis (15/7/2021).

"Kami hampir berada di lingkungan ini di mana kabar baik adalah kabar buruk dan kabar buruk adalah kabar baik," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, merujuk pada data IHK dan dampaknya terhadap kebijakan Fed.

Jika data inflasi menjadi lebih jinak, The Fed akan merasa sedikit kurang cenderung untuk mengurangi pembelian asetnya yang seharusnya menguntungkan emas.

"Tetapi jika The Fed khawatir tentang inflasi, kemungkinan besar akan menginjak pedal rem, ini akan menekan emas," tambah Meger.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan harga konsumen inti AS akan naik 0,4 persen pada Juni.

Indeks dollar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya naik 0,1 persen membuat harga emas lebih mahan untuk pemegang mata uang lainnya.

Analis di JP Morgan menyatakan dalam catatan mingguannya bahwa sikap hati-hati investor emas bisa dibenarkan mengingat pandangan mereka tentang imbal hasil yang terus meningkat dan dollar didukung di sekitar level saat ini hingga akhir tahun ini.

Bank tersebut memperkirakan emas rata-rata akan mencapai 1.686 dollar AS per troy ounce tahun ini.

Pelaku pasar tampaknya melihat lonjakan kasus varian Delta dari virus corona di beberapa negara telah terlewati.

"Tampaknya sangat tidak mungkin bahwa varian Delta akan memiliki dampak ekonomi yang luas, sehingga permintaan safe haven untuk emas dan perak tidak mungkin meningkat dalam jangka pendek," kata Carsten Menke, analis pada Julius Baer.

Baca juga: Minat Arisan Emas di Pegadaian? Simak Cara dan Syaratnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com